Alfri

Alfri

Halim

Wanseptember

Wanseptember
Senin, 20 Januari 2025, 09:00 WIB
Last Updated 2025-01-20T02:00:18Z
AnakMedai SosialMedanPemudaPendidikan

FKPPI Sumut Dukung Wacana Pembatasan Akses Media Sosial Untuk Anak dan Pelajar

Ketua FKPPI Sumut H Kaharuddin Syah (Kiri) salam komando dengan Wakil Ketua FKPPI Sumut Assoc Prof. Dr. Rudi Salam Sinaga, S.Sos,M.Si (Kanan). (Foto/Istimewa).

Medan - nduma.id


Pemberitaan terhadap wacana pembatasan akses media sosial untuk anak dan kalangan pelajar menjadi topik diskusi masyarakat di sudut desa hingga perkotaan. 


Beberapa Isi video atau konten negatif pornografi yang ada di media sosial dianggap turut membentuk perilaku negatif anak maupun yang berstatus pelajar.


Karena itu saatnya Indonesia melakukan kontrol ketat agar konten video positif bersifat edukasi menjadi isi beranda di media sosial.


Sejumlah kalangan seperti organisasi masyarakat berbasis suku budaya pun memberikan pendapat mendukung wacana pembatasan akses media sosial bagi anak dan kalangan pelajar.


Salah satunya dari kalangan tokoh organisasi masyarakat KB FKPPI Sumut (Keluarga Besar Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI POLRI).


Ketua FKPPI Sumut H.Kharuddin Syah, di dampingi sekretaris Drs. Siskandri dan wakil ketua FKPPI Sumut Assoc Prof Dr. Rudi Salam Sinaga, M.Si mengutarakan hal itu.


Mereka sepakat mendukung pembatasan akses media sosial bagi anak dan kalangan pelajar demi menjaga dan membentuk karakter, perilaku dan masa depan pendidikan anak yang mengantarkan mereka pada cita cita mereka sampai orang tua mereka bangga dengan anak mereka sekaligus jerih payah orang tua.



Ketua FKPPI Sumut H.Kharuddin Syah, S.E yang lebih sering dikenal sebagi Ketua Buyung mengingatkan pada orang tua agar melakukan pembinaan melekat kepada anak terkait penggunaan handphone dan segenap aplikasi media sosial di dalamnya. 


"Lakukan pemeriksaan handphone di rumah agar termonitor perkembangan perilaku anak," katanya, ditemui di salah satu Caffe Kopi di Kota Medan. Minggu (19/1/2025).


Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh sekretaris FKPPI Sumut Drs. Siskandri.


Ia juga menghimbau para orang tua agar mengikuti perkembangan anak dalam interaksinya di dalam handphone.


Sementara itu Wakil Ketua FKPP Sumut Assoc Prof. Dr. Rudi Salam Sinaga, S.Sos,.M.Si berpendapat aplikasi yang mendukung aktivitas belajar seperti WhatsApp group, google meet dan zoom itu baik dalam mempermudah aktivitas belajar, namun berbeda dengan aplikasi media sosial lainnya.


"Orang tua selaku pemilik anak dan berstatus pelajar penting untuk berpikir sejauh apa pentingnya anak/berstatus pelajar untuk menggunakan media sosial," ujarnya.


Ia mengatakan tak wajar kalau kebutuhannya bagi anak/berstatus pelajar untuk memperkenalkan profil diri kepada khalayak luas di dunia internet.


Peran mereka katanya adalah belajar, dan mengikuti bimbingan edukasi dan tugas menuruti orang tua dan mendapat ijazah di sekolah. 


Sembari bermain di jam yang tepat.


Media sosial menurutnya  lebih baik diperuntukan dalam urusan usaha, marketing produk atau berdagang dan harus dikelola oleh orang tua atau yang cukup usia untuk mewakilinya," tandasnya.


Karena itu orang tua menurutnya harus mampu mengendalikan aktivitas anak terhadap handphone dan sejumlah aplikasi media sosial karena orang tua memiliki otoritas absolut tentang hubungan anak dan handphone di rumah tentu dengan metode edukasi dan hukuman pembinaan terukur. 


Bila orang tua belum mampu melakukan ini maka peran orang tua di nilainya belum maksimal terhadap pembinaan anak di rumah.


Penulis : Rudi

Redaktur : Son