Alfri

Alfri

Halim

Wanseptember

Wanseptember
Minggu, 22 Desember 2024, 22:26 WIB
Last Updated 2024-12-23T05:18:02Z
DairiLalulintasNatal dan Tahun BaruPolisiresesWakil Rajyat

Hinca Pandjaitan Sidang Komisi III di Dairi, Bahas “Supir Partali Tali Dairi, Budayaku Mengawasiku”

Susana rses Anggota DPR RI Komisi III Hinca Pandjaitan bernuansa Sidang komisi di Gedung Nasional Sidikalang. (Foto/Rudi).

Dairi - nduma.id


Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Dr. Hinca I.P. Pandjaitan XIII, S.H., M.H., ACCS menggelar reses perseorangan di Kabupaten Dairi Sumatera Utara. Minggu 22 Desember 2024.


Berbeda dari umumnya, Reses yang di gelar di halaman Gedung Nasional Sidikalang ini meniru sidang komisi III di DPR RI.


Menghadirkan Dirlantas Polda Sumut Kombes Pol Muji Edyanto, Pj Bupati Dairi Charles Bancin, Anggota DPRD Kabupaten Dairi fraksi Demokrat Halim Lumban Batu, Sumitro Lumban Batu, dan Rukiatno Nainggolan.


Para supir yang tergabung dalam Komunitas Supir Partali-tali Dairi, organisasi kepemudaan, para pelajar patroli keamanan sekolah dan tokoh masyarakat.


“Hari ini hari ibu. 2 Desember 2024 bertepatan hari ibu, rapat hari ini saya nyatakan terbuka untuk umum,” kata Politisi Partai Demokrat ini sambil mengetuk palu sebanyak 3 kali.


“Karena ini Hari Ibu biarlah para Ibu yang menyaksikan tentang anak-anaknya dan suaminya di jalan raya tanpa perlu meneteskan air mata,” tandasnya memulai reses.


Anggota DPRD Dairi Halim P Lumban Batu menyematkan rompi Keselamatan berlalulintas kepada supir Kominitas Partali-Tali Dairi. (Foto/Rudi).

Reses itu mengangkat tema “Supir Partali Tali Dairi, Budayaku Mengawasiku”


Pesan moralnya kata Hinca ingin mengajak masyarakat indonesia pada umumnya dan Kabupaten Dairi khususnya untuk menggunakan budaya menjadi pengawas di jalan raya.


Ia yakin budaya bisa menjadi kekuatan mendukung pelaksanaan penegakan hukum positif di Indonesia.


Mencegah kecelakaan lebih banyak di jalan raya.


Apalagi saat-saat menjelang libur Natal dan tahun baru sekarang ini.


Harapannya kehadiran Komunitas supir partali-tali Dairi menjadi tonggak sejarah baru pelopor kesadaran berlalu lintas.


“Lalu apa yang terjadi di sumatera utara. lampu merah, hijau, dan kuning tak lagi mampu menggugah hati sang supir. Lampu merah lewat. Kenapa kau lewat Viktor Panjaitan, eleh bang jangan lah kau marah, belum merah kali masih merah jambunya, katanya,” jelas Hinca meniru perumpamaan.


Menurutnya salah satu cara terbaik menjaga kedaulatan negara mencegah jumlah kecelakaan yang tinggi di jalan raya adalah budaya.


Karena itu budaya di harap bisa menjadi "lilin" untuk lebih tertib dan taat pada hukum positif yang di  buat negara.


“Karena itu hari ini kami menawarkan dengan kawan-kawan supir partali-tali budayaku mengawasiku di jalan raya,” ucap Hinca.


Sebagai politisi Batak, keselamatan berlalu lintas di tegaskan Hinca harus terus di perjuangkan, dan Ia memilih melalui tema Budaya karena baginya budaya adalah nomor 1 dan politik nomor 2.


“Saya politisi Batak, bagi saya Politik itu nomor 2, budaya nomor 1. Budaya keluar dari kemiskinan keluar dari sesuatu yang buruk agar bangkit,  harus terus menerus di perjuangkan, dan politik adalah cara memperjuangkannya,” sebut Hinca.


Dirlantas Polda Sumut Kombes Pol Muji Edyanto memaparkan data, di tahun 2023 rata-rata 5 orang setiap harinya meninggal dunia di jalan raya akibat kecelakaan lalu lintas di Sumatera Utara.


Ini disebabkan berbagai hal, mulai dari perilaku pengendara di jalan raya, kondisi kendaraan, kondisi jalan raya dan faktor cuaca.


Karena itu keberadaan komunitas supir partali-tali di kabupaten Dairi di apresiasinya, berharap para supir bisa lebih patuh di jalan raya, dan menjadi contoh kepada pengendara lain.


“Komunitas-komunitas ini sangat membantu khususnya menyebarkan informasi, ikut menjaga keselamatan orang di jalan raya. Satu yang di ingat hampir rata-rata kecelakaan itu terjadi karena melanggar lalulintas. Seperti melanggar traffic light. Tidak menggunakan helm,” kata Kombes Pol Muji.


Pemberian helm berstandard SNI kepada pelajar patroli keamanan sekolah. (Foto/Rudi).

Di Kabupaten Dairi angka kejahatan dikatakan cukup tinggi.


Kapolres Dairi AKBP Wahyudi Rahman memaparkan sepanjang tahun 2024 ada 122 kasus kecelakaan di Dairi.

 

Melibatkan roda 4 sebanyak 59 kasus. Roda 2 seperti becak ada 133 kasus.


Mengakibatkan 29 orang meninggal dunia, 122 orang luka berat, dan 83 orang luka ringan dengan kerugian materil ditaksir Rp.589.600.000,-


Kapolres menyebut kecelakan rata – rata di sebabkan human error.

 

Karena itu Kapolres juga mengingatkan bagi pengemudi yang berada di pelosok yang menggunakan kendaraan bak terbuka sebagai transportasi masa agar tetap berhati-hati.


“Kalau sudah minum tuak jangan mengemudi,” ujar Kapolres.


Reses diwarnai dengan pertunjukan tari cawan, pemberian helm dan rompi kepada para peserta yang hadir dan diakhiri dengan penempelan stiker pada kendaraan komunitas. 


Penulis : Rudi

Redaktur : Son