Wartawan saat di lokasi TPL. (Foto/Istimewa). |
TOBA-nduma.id
Puluhan wartawan terdiri dari media online dan cetak yang bertugas di kabupaten Toba Provinsi Sumatera Utara mendapat kesempatan untuk berkunjung sekaligus mengelilingi areal atau lokasi perusahaan PT. Toba Pulp Lestari (TPL).
Wartawan dan wartawati diberi kesempatan untuk mendekat serta bisa secara langsung memantau serta melihat aktivitas proses produksi perusahaan dan kegiatan pondok bina tani yang mengelola intercrop Eucalyptus dengan tanaman cabe dan tanaman lainya.
Kunjungan dimulai dari pembibitan Eucalyptus, pondok bina tani serta tempat pengelolaan limbah rumah tangga maupun air limbah hasil proses pengolahan kayu hingga kolam budidaya ikan mas yang memanfaatkan air limbah pabrik.
Bersama Manager Corporate communication PT. TPL Salomo Sitohang dan didampingi sejumlah staf seperti Indra Sianipar dan Christin Tampubolon, para wartawan/ wartawati diajak mengunjungi sejumlah lokasi atau tempat yang turut mendukung proses produksi perusahaan.
Manager Corporate Communication (Corcom) PT. TPL Salomo Sitohang dalam penjelasanya menyampaikan kondisi perusahaan yang sebenarnya.
Lebih lanjut disampaikan untuk menunjang kebutuhan bahan baku, perusahaan memiliki 5 sektor yaitu sektor Habinsaran, Aek Nauli, Tele, Aek Raja dan sektor Tapsel.
Sedang dalam pengelolaan dana Community Development (CD) sebesar 1 % dari penjualan bersih, masih difokuskan pada peningkatan pendidikan, kebudayaan dan keberagaman.
Lalu untuk bidang kesehatan, pembangunan dan perbaikan infrastruktur, lingkungan, kesejahteraan dan penciptaan tenaga kerja serta pengembangan keterampilan.
Menurut Salomo, PT. TPL dalam komitmen masih tetap berpegang teguh untuk kebaikan bagi masyarakat, negara, iklim, pelanggan dan terakhir bagi perusahaan sendiri.
"Kegiatan kunjungan atau visit yang dilakukan wartawan adalah sebagai bentuk menjalin hubungan silaturahmi antara perusahaan dengan para jurnalis serta sekaligus memperkenalkan tahapan tahapan dari proses awal hingga akhir dari produksi kayu Eucalyptus menjadi bubur kertas hingga kapas"
"Tujuan kegiatan ini adalah untuk mempererat komunikasi kita dengan rekan rekan wartawan" ujar Manager Corporate Communication PT. TPL Salomo Sitohang, Selasa 12 November 2024.
Dijelaskannya meskipun perusahaan sempat terhenti sementera, namun pihak perusahaan masih tetap eksis melakukan komunikasi dengan para wartawan, bahkan katanya meskipun perusahaan mengalami kekurangan bahan baku (Eucalyptus) perusahan sampai sekarang masih tetap melakukan produksi.
"Meskipun sempat terhenti sebentar namun hingga saat ini perusahaan masih terus berproduksi. Kita akui bahan baku atau Eucalyptus berkurang namun tidak menyurutkan perusahaan untuk tidak melakukan produksi" sebutnya.
Dalam kunjungan, tampak sejumlah wartawan dan wartawati masih terus aktif mengikuti kegiatan. Hal itu tampak, beberapa orang wartawan terlihat begitu serius bertanya terkait penanganan limbah pabrik perusahaan yang dulunya menjadi sosok begitu menakutkan dimata masyarakat.
Namun, jika dilihat dari teknis pengelolaan secara langsung, melalui teknologi canggih dan mahal, ternyata air limbah rumah tangga maupun air limbah pabrik hasil pengolahan kayu bisa dimanfaatkan kembali.
Untuk air limbah rumah tangga dimanfaatkan guna pencucian kayu yang mau diolah, sedang sisa air limbah pabrik hasil pengolahan kayu bisa dimanfaatkan untuk budidaya ikan mas dan selebihnya dialirkan ke sungai Asahan.
Sekedar disampaikan, air limbah rumah tangga setelah mengalami filterisasi tidak kalah jauh jernihnya dengan air aqua yang di jumpai di pasaran. Nah kalau anda ingin melihatnya kita bisa berkunjung ke perusahaan PT. TPL di Kecamatan Parmaksian Kabupaten Toba Sumatera Utara
Penulis : James Sirait
Redaktur : Rudi