Alfri

Alfri

Halim

Wanseptember

Wanseptember
Rabu, 20 November 2024, 13:36 WIB
Last Updated 2024-11-20T06:46:14Z
Pasar TradisionalToba. Pedagang

Lapak Panggung Reot Pasar Tradisional Porsea Butuh Penangganan Serius Pemerintah

Kondisi lapak pasar tradisional terletak di kelurahan pasar Porsea kecamatan Porsea kabupaten Toba. (Foto/Istimewa).

TOBA-nduma.id


Puluhan unit lapak panggung pasar tradisional di Kelurahan Pasar Porsea Kecamatan Porsea Kabupaten Toba Sumatera Utara tampak memprihatinkan.


Kondisinya rusak dan reot, atap seng sudah karatan, butuh penanganan serius baik pemerintah daerah maupun pusat.


Pasar ini dibangun puluhan tahun lalu, berbahan kayu.


Kini pasar ini tak layak lagi di gunakan karena atap karatan dan lantai panggung sebagian telah roboh.


Apalagi lingkungan sekitar terlihat kumuh sehingga pedagang enggan berjualan di lapak itu. 


Mereka lebih memilih berjualan dalam dan luar terminal mini Porsea.


Meski demikian ada juga satu dan dua pedagang yang masih mau menempati lapak reot itu.


Itu pun karena lapak baru habis ditempati pedagang lainya.


Jika hujan turun pedagang sudah pasti ekstra kerja keras dan tergopoh-gopoh memasang tenda agar barang dagangan tidak terkena guyuran air hujan dari atap yang bocor.


Salah seorang pedagang mengaku bermarga Saragi mengatakan dirinya tidak mau berjualan di lapak panggung rusak karena resikonya sangat tinggi.


Menurutnya, selain reot dan atap seng lapuk serta karatan, katanya dirinya tidak mau jadi korban dari kondisi lapak itu.


"Iyalah bang, dari pada kita jadi korban dari kondisi lapak, baiknya saya jualan di lokasi terminal. Coba kita tanya, nah siapa yang akan bertanggung jawab jika tiba-tiba lapak roboh akibat angin kencang. Yang rugi kan kita sendiri bang," ucap boru Saragi. Rabu (20/11/2024).


Ia berharap pemerintah mau merevitalisasi lapak itu menjadi bangunan permanen berbentuk baleurung, agar dirinya dan sesama pedagang lainya nyaman berjualan di pasar tradisional Porsea.


"Saya dan pedagang lainya berharap pemerintah daerah maupun pusat segera membenahi lapak-lapak yang sudah reot di pasar tradisional Porsea. Kalau boleh agar lebih luas, lapak yang sudah reot diubah menjadi bangunan permanent berbentuk baleurong seperti bangunan yang telah dibangun disini pak" ujarnya.


Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pasar Kabupaten Toba Salomo Simanjuntak mengatakan sudah mengetahui kondisi lapak yang sudah tidak layak.


Pihaknya sudah mengusulkan perbaikan kepada Kementerian Perdagangan.


"Sudah kita ajukan dan kita usulkan terkait keberadaan pasar tradisional Porsea. Kita tunggu saja bagaimana petunjuk selanjutnya" ucap Kadis Pasar Salomo Simanjuntak melalui pesan WhastApp selulernya.


Ia juga berharap setelah pihaknya mengajukan dan mengusulkan perbaikannya, mudah-mudahan saja pemerintah pusat memberikan perhatian sehingga revitalisasi pasar tradisional Porsea bisa cepat terwujud.


Masyarakat dan pedagang bisa nyaman untuk melakukan transaksi di dalam pasar Porsea.


"Mudah-mudah usulan yang kita ajukan bisa cepat terwujud dan pasar tradisional Porsea bisa kembali nyaman dipakai oleh masyarakat dan pedagang untuk melakukan transaksi jual beli bahan pangan," cetus Salomo.


Sekedar disampaikan pasar tradisional Porsea sejak berdiri telah beberapa kali mengalami perubahan atau revitalisasi. 


Lapak dulunya kayu (non permanent) sebagian telah diubah berbentuk baleurung.


Namun, setelah revitalisasi terakhir, lapak-lapak panggung terbuat dari kayu, sekitar 40 persen lagi tidak pernah disentuh lagi pembangunan.


Pemerintah daerah maupun pusat diminta untuk segera melakukan revitalisasi pasar Porsea, dengan harapan transaksi jual beli sandang pangan antara masyarakat dan para pedagang bisa berlangsung nyaman, dan sisi lain bisa menambah pendapatan daerah setempat.

 

Penulis : James Sirait

Redaktur : Rudi