Ketua Bawaslu Toba Sahat Sibarani dan unsur Forkopimda sedang tabuh gendang pada kegiatan peluncuran peta kerawanan pemilu di wilayah kabupaten Toba. (Foto/Istimewa). |
TOBA-nduma.id
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) kabupaten Toba menyelenggarakan sosialisasi pengawasan partisipatif serta meluncurkan peta kerawanan Pemilu di wilayah Kabupaten Toba dalam rangka Pilkada tahun 2024.
Kegiatan sosialisasi yang melibatkan unsur Forkopimda mulai dari Kepolisian, Kejaksaan, Dandim 0210, Pemerintah Toba itu dilaksanakan di Hotel Labersa jalan Pematang Siantar Balige Toba Sumatera Utara, Kamis 31 Oktober 2024.
Laporan Sekretariat Bawaslu Toba disampaikan staf Bawaslu Juni Manurung menyampaikan pelaksanaan sosialisasi pengawasan partisipatif dan peluncuran peta kerawanan pemilu di wilayah kabupaten Toba diikuti 83 orang peserta terdiri dari pemilih pemula, Panwascam, PKD, GAMKI, KSPPM, GMKI, PA GMNI, Ansor dan tokoh masyarakat.
Pjs Bupati Toba diwakili Asisten 1 Pemerintahan Eston Sihotang mengatakan kehadiran Bawaslu sangat dibutuhkan untuk mewujudkan Pemilu secara langsung, umum, bebas dan rahasia (LUBER).
Eston menyebut akibat adanya keterbatasan pemahaman dan kurangnya tingkat partisipasi serta pengawasan masyarakat maka pemilu yang jurdil sulit diwujudkan.
"Seluruh masyarakat berhak dan bertanggung jawab dalam mengawasi pilkada serentak 2024. Semoga kegiatan seperti ini semakin bisa mengedukasi masyarakat agar kedepannya konflik horizontal ditengah tengah masyarakat bisa dihindari" kata Asisten I Pemerintahan Toba Eston Sihotang.
Pembukaan dan peluncuran peta kerawanan pemilu di wilayah kabupaten Toba dibuka oleh ketua Bawaslu Kabupaten Toba Sahat Sibarani serta ditandai tabuh gendang bersama unsur Forkopimda.
Ketua Bawaslu Toba Sahat Sibarani dalam paparanya menjelaskan tujuan peluncuran peta kerawanan pemilu di wilayah kabupaten Toba adalah melakukan pemetaan potensi kerawanan pemilihan di Kabupaten Toba serta melakukan proyeksi dan deteksi dini terhadap potensi pelanggaran pemilih.
Ketua Bawaslu Toba berharap pemetaan kerawanan bisa digunakan sebagai refleksi
untuk pengawasan yang lebih ketat dalam Pilkada serentak 2024 di kabupaten Toba dengan pola pada pencegahan praktik politik uang, pengawasan netralitas aparatur negara dan pengawasan pemahaman penyelenggara terhadap prosedur pemilihan.
Selain ketua Bawaslu, Komisioner lainya Daniel Sharon Pasaribu dan Japarlin Napitupulu sama sama menekankan dan mengajak masyarakat untuk ikut lebih aktif melakukan pengawasan dalam Pilkada serentak 2024.
Mantan Ketua KPU Pematang Siantar Daniel Dolok Sibarani yang turut hadir sebagai narasumber menyampaikan dalam setiap pemilihan akan ada berbagai macam tren pelanggaran mulai dari black campaign, menguntungkan dan merugikan pasangan calon.
Lalu pengerusakan alat kampanye, pemalsuan dokumen, politik uang, memberikan suara dari satu kali, kampanye melibatkan pejabat serta anak dibawah umur ikut memilih dan tren pelanggaran lainya.
Daniel menyebut dalam pelaksanaan pemilihan ada 4 kewenangan Bawaslu mulai dari pencegahan, pengawasan, penindakan serta penyelesaian sengketa.
Daniel mengatakan untuk menghasilkan Pemilu yang berkualitas dan bersih maka peran serta masyarakat maupun organisasi kemasyarakatan sangatlah dibutuhkan.
"Melihat keterbatasan personil Bawaslu yang tidak seberapa, maka peran serta masyarakat dan organisasi kemasyarakatan lainya sangat dibutuhkan guna mendorong serta menghasilkan pemilu berkualitas dan bersih," ungkap mantan Ketua KPUD Daniel yang juga aktif ikut dalam sejumlah kegiatan sosial di Sumatera Utara.
Akhir sosialisasi dan peluncuran peta kerawanan Pemilu, Bawaslu memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya terkait penyelenggaraan Pilkada 2024.
Turut hadir mewakili Kepolisian Wakapolres Toba Kompol B Simarmata, Dandim 0210 diwakili Mayor AS Butar Butar, Horlando Limbong dari Kejaksaan sedang mewakili Ketua DPRD Toba dihadiri Sekwan Lahsa Manullang.
Penulis : James Sirait
Redaktur : Rudi