Penyerahan Plakat kepada Yasaunalaoli. (Foto/Istimewa). |
Medan- Sumut
BPJS Ketenagakerjaan menyerahkan klaim santunan Jaminan Hari Tua (JHT) kepada Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, di Medan. Sabtu 10 Agustus 2024.
Kendati sempat terlupa dan tidak menduga, namun Yasonna tampak sumringah menerima JHT itu.
Sebelum menjadi Menteri dan Anggota DPR RI , Yasona pernah bekerja sebagai Pengacara & Penasehat Hukum 1978-1983.
Lalu kemudian pernah menjadi Pembantu Dekan Fakultas Hukum Universitas HKBP Nommensen pada kurun 1980-1983.
Lantas sebagai Dekan Fakultas Hukum Universitas HKBP Nommensen (1998-1999) dan Peneliti di NCSU pada tahun 1992-1994.
Dia juga pernah menjadi Asisten Riset Departemen Sosiologi and Antropologi di NCSU.
Dan sejak tahun 2000 hingga saat ini dia masih menjadi dosen.
"Terima kasih kepada BPJS ketenagakerjaan sudah jauh-jauh capek kemari, " ujar Yasona, dalam keterangan tertulis Wakil Kakanwil BPJS Ketenagakerjaan Sumbagut, Sanco Simanullang, minggu (11/8/2024).
Hadir pada saat penyerahan Wakil Kepala Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan bidang kepesertaan Sanco Simanullang bersama Kepala Kantor cabang Medan Jefri Iswanto.
Juga terlihat Waka Wasrik Kunto Baskoro, Kepala Bidang Kepesertaan cabang Medan Yuliandi Sahputra, Kepala Bidang Pelayanan dr. Anita dan sejumlah staf.
Dukung Gerakan Gotong Royong
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengungkapkan, dia mendukung gerakan gotong royong untuk meningkatkan coverage Jaminan Sosial Ketenagakerjaan.
Pasalnya beban pemerintah masih tinggi, maka gerakan gotong royong sebagaimana dicanangkan Gerakan Gotong Royong SERTAKAN di Sumatera Utara patut di apresiasi.
"Sehingga manfaat jamsostek dapat dinikmati oleh seluruh pekerja Indonesia, terutama pekerja rentan, " ujar Yasonna.
Lantas berbagai upaya perlu dimaksimalkan, bagaimana meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya memiliki perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan, melalui kolaborasi dengan sejumlah stakeholder.
"Tinggal bagaimana BPJS Ketenagakerjaan dan pemerintah menjemput bola. Lantaran manfaat ketimbang iuran, sangat jelas lebih besar manfaat, " tutur dia.
Ia mengapresiasi Pemda yang peduli terhadap pekerja informal, apalagi yang menganggarkan para tenaga rentan seperti petani, nelayan dan informal pada APBD.
"Kalau iurannya paling berapa gede sih itu? Ya bertahap juga bolehlah dianggarkan," tutur Yasonna.
"Katakanlah 25.000 orang sampai 30.000 orang dulu didaftar per kabupaten. Ya bertahap. Saya kira itu upaya yang sangat bagus," imbuhnya.
Kalau kejadian tidak terduga, BPJS Ketenagakerjaan akan cepat mencairkan jaminannya, sehingga keluarga dapat langsung menggunakan dana. Pada gilirannya hal itu turut memulihkan ekonomi masyarakat.
"Sekali lagi terima kasih sudah capek-capek mengantar ini kemari, salam sama Pak Dirut ya, " jelas Laoly.
Sementara itu Warga binaan terutama yang sedang menjalani proses pembinaan rutan yang sedang bekerja, perlu mendapat perlindungan.
"Pak Kanwil, coba di cek bagaimana implementasinya dilapangan," ujar Yasonna kepada Kepala Kanwil Kemenkumham Sumut.
Pick Up Klaim Dorong Literasi
Terpisah, Kakanwil BPJS Ketenagakerjaan Sumbagut Henky Rhosidien mengungkapkan bahwa penyerahan klaim jaminan hari tua yang dilakukan tersebut merupakan salah satu bentuk layanan yang diberikan jemput bola sebagaimana disampaikan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly.
"Kami ingin memastikan seluruh manfaat program dapat terdeliver dengan baik, layanan pick up klaim ini adalah satu inisiatif strategis dalam mendorong literasi Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, tentu kami berharap Pak Yasonna Laoly yang juga Menteri Hukum dan HAM dapat mendorong peningkatan cakupan kepesertaan khususnya bagi pekerja di Lapas dan narapidana asimilasi yang bekerja," jelas Henky dihubungi disela-sela kegiatan PON Aceh.
"Kami juga berharap nanti Pak Menteri dapat menjadi Narasumber tentang pentingnya Perlindungan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan khususnya di Sumatera Utara, " ujar Henky.
Penulis : Yustin
Redaktur : Rudi