Pedagang Pasar Kabupaten Dairi menyampaikan aspirasinya kepada Pj. Sekda Kabupaten Dairi. (Foto/Rudi). |
Dairi - nduma.id
Menyala, Asosiasi Pedagang Pasar Kabupaten Dairi (APPKD) aksi demonstrasi ke Kantor Bupati Dairi. Senin 5 Agustus 2021.
Dengan menggunakan kendaraan, para pedagang ini datang ke Gedung Kantor Bupati Dairi meneriakkan 12 tuntutan mereka.
Menurut pedagang saat ini pengelolaan pasar di Kabupaten Dairi semrawut dan merugikan pedagang.
“Disinilah kita martiga-tiga (Berjualan.re),” kata orator saat berorasi.
Ketua APPKD Manaek Simbolon mengatakan pedagang yang “bandal” jangan di jadikan alasan untuk menata pasar supaya lebih baik.
Tetapi pengelolaan pasar yang semrawut disebabkan Pejabat yang “Bandal”.
“Katanya ada pedagang yang bandel. Jadi kita lihat hari ini pejabat yang bandel. Kalau pedagang yang bandel ditindak, sekarang pejabat yang bandel juga harus kita tidak. Kalau ada yang salah kita lawan,” tandas Manaek.
Pejabat yang bandel ini katanya para pejabat di Pemerintah Kabupaten Dairi yang bekerja tidak becus mengelola pasar, bahkan di nilainya tidak bekerja.
“Seharusnya mereka (Petugas.red) mengajak masyarakatnya supaya mengerti, mengedukasi. Bukan menakut-nakuti. Kok kami pula yang seolah-olah di tekan. Kalau mereka tidak bekerja, yang kasi efek jeranya siapa. Mereka (Pejabat.red) bandel kok, buktinya fakta yang berbicara. Trotoar dan badan jalan di pake jualan berarti pejabatnya bandel, jadi perlu di kasi efek jera juga,” kata Manaek kepada wartawan.
Pedagang lain mengatakan pasar di Kabupaten Dairi tidak di jaga petugas, seperti di Pasar Sidikalang dinas perhubungan tidak menjaga arus lalu lintas supaya lancar.
Kemudian aparat atau penegak Perda juga di nilainya terkesan membiarkan pedagang yang berjualan di luar pasar.
“Ke pedagang-pedagang yang berjualan di luar, kalau mereka ada (Aparat.red)” yang menjaga, pasti pedagang di luar berkurang. Itu otomatis itu. Kalau ada aparat menjaga otomatis itu pedagang gak berani itu menjajakan dagangannya di jalan,” sebut Manaek
Dalam orasinya, Manaek meminta kepada PJ Bupati Dairi agar pejabat instansi - instansi yang tidak bekerja di copot.
Karena di nilai hanya mementingkan anggaran dan bukan bekerja setulus hati.
“Mereka hanya mementingkan anggaran mereka, mengatakan anggaran tidak ada. Bekerjalah dengan hatimu jangan kau biarkan masyarakatnya. Begitu juga kawan-kawan satpol PP katanya kamu penegak perda tapi apa,” sebut Manaek.
Pedagang menggelar aksi teatrikal berjulan di depan kantor Bupati Dairi. (Foto/Rudi).
Jika instansi-instansi terkait tidak bekerja Manaek memastikan pengelolaan pasar di Kabupaten Dairi akan terus semrawut.
“Merekan hanya pasang badan persis foto model tidak bekerja. Kami minta pada bapak jika mereka tidak bekerja copot saja kami siap mendukung bapak. Dan yang paling utama di pasar Sumbul kami begitu menderita karena ada pasar hari Senin dan sangat mengganggu ketertiban karena berjualan di pasar,” sebut Manaek berorasi di depan Pj, Sekda.
“Pedagang di bilang tidak bisa di atur, mereka yang tidak bisa di atur pimpinannya. Jadi supaya pimpinannya di copot. Karena kalau mereka tidak bekerja pasar akan semrawut,” tukasnya.
Sementara itu Sekda Kabupaten Dairi, Jonny Hutasoit mengatakan akan menyampaikan kepada pimpinannya terkait tuntutan para pedagang.
Ia juga mengaku sudah turun ke Pasar Sidikalang pada Sabtu kemarin memantau kondisi Pasar.
“Apa yang saya perhatikan akan saya laporkan kepada pimpinan, kalau tentang pembinaan, biarkan kami lakukan dulu pendampingan pembinaan kepada para pejabat,” kata Jonny.
Demonstrasi diwarnai dengan aksi teatrikal dugaan suap terkait lapak berdagang.
"Terkait ada pungutan nanti akan saya klarifikasi ulang karena tidak terlalu jelas dan tidak ikut dalam pointer tuntutan," sebut Jonny.
Ada tuntutan Asosiasi Pedagang Pasar Kabupaten Dairi adalah :
1 APPKD menolak kegiatan pasar pada hari Senin di pasar Sumbul dan meminta pemerintah mengembalikan ke seperti biasa pada hari Selasa
2. APPKD menolak pasar ilegal yang mengganggu ketertiban umum dan semua pasar yang di luar pengawasan PD Pasar Kabupaten Dairi
3. APPKD meminta agar fasilitas umum seperti trotoar dan badan jalan tidak di gunakan untuk berjualan maka perlu pengawasan dan penertiban yang berkesinambungan dari pihak terkait (Satpol PP dan Dinas Perhubungan).
4.APPKD meminta PD. Pasar, Satpol PP, dan dinas perhubungan untuk selalu hadir dalam setiap kegiatan pasar yang ada di Kabupaten Dairi seperti yang terjadi di Pasar percontohan dan tidak meninggalkan pasar sebelum habis jam kerja.
5. APPKD meminta dinas perizinan melakukan inspeksi ke pasar terkait pedagang luar di sekitar pasar yang menyebabkan kemacetan di luar pasar dan sepi pengunjung di dalam pasar.
6.APPkD meminta pemerintah untuk memperketat aturan dan regulasi pedagang musiman maupun obrolan dari luar kabupaten Dairi dan hanya di perbolehkan sebagai grosir karena sangat merugikan pedagang pasar dalam hal stabilitas harga.
7.APPKD meminta pasar komoditi hari Jumat benar - benar di berlakukan hanya sebagai pasar komoditi yang berarti tidak ada pedagang eceran di sana kecuali pedagang makanan karena dengan adanya pedagang eceran yang lain disana menyebabkan pasar hari Sabtu di Sidikalang menjadi sepi pengunjung.
8. APPKD meminta agar di adakan rapat kerja tahunan antara DPRD Dengan dinas terkait yang berhubungan dengan pasar dan menghadirkan pedagang pasar.
9. APPKD menolak sitem pembayaran restribusinl tahunan mengingat pasar di seluruh kecamatan merupakan pasar tradisional dan buka pasar moderen.
10.APPKD meminta supaya instansi pendidikan seperti sekolah SD Sampai SLTA Kabupaten Dairi tidak memperjual belikan dinas atau seragam sekolah karena menyebabkan kerugian kepada pedagang pasar Kabupaten Dairi.
11.APPKD meminta Dinas perhubungan penertiban parkir jalan sekolah dan jalan pekan pada pasar Sidikalang agar menghadap ke Ruko Masyarakat bukan ke arah Pasar.
12.APPKD menolak adanya pedagang yang berjualan di atas kendaraan atau (along-along)
Penulis : Rudi
Redaktur : Son