Foto bersama. (Foto/Istimewa). |
Medan - nduma.id
Kepala Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Sumbagut, Henky Rhosidien mengungkapkan media berperan penting dalam mensosialisasikan program Jamsostek kepada masyarakat.
“Media menjadi mitra penting BPJS Ketenagakerjaan dapat lebih aktif mempublish pemberitaan yang positif baik di media cetak, online maupun elektronik," ungkap Henky didampingi Wakil Kakanwil Bidang Kepesertaan Sanco Simanullang dan Wasrik Kunto Baskoro saat menerima audensi calon pengurus Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kota Medan, di ruang rapat kantor BPJS Ketenagakerjaan, Jalan Patimura, Rabu (28/8/2024).
Turut hadir, calon ketua SMSI Kota Medan, Irwan Manalu, dan calon pengurus, Frans Hasibuan, Fahmi, Agung, dan Fitmen.
Dikatakannya, tidak bisa dipungkiri bahwa rekan-rekan media terkadang masih sulit membedakan antara BPJS Ketenagakerjaan, oleh sebab itu perlu sosialisasi massif lewat peran media.
"BPJS Ketenagakerjaan tidak bisa jalan sendiri untuk mensosialisasikan semua program dan manfaat ke khalayak luas. Dibutuhkan peran media agar masyarakat bisa lebih memahami program itu," katanya.
Untuk menjangkau semua peserta yang sangat banyak itu, kata dia, sosialisasi menjadi penting, salah satunya melalui peran media massa yang tetap menjadi rujukan informasi utama bagi masyarakat.
“Kita akan terus memberikan jaminan yang mudah dan cepat bagi peserta di seluruh Aceh Sumut,” ungkap Henky seraya berharap kolaborasi dengan media massa bisa terus terjalin dengan baik sehingga informasi layanan dari BPJS Ketenagakerjaan bisa disampaikan kepada peserta.
Wakil Kakanwil BPJS Ketenagakerjaan Sumbagut Sanco Simanullang mengungkapkan Program perlindungan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Indonesia meliputi jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, jaminan hari tua, pensiun dan jaminan kehilangan Pekerjaan.
Diutarakan Sanco, untuk besaran iuran BPJS Ketenagakerjaan sektor non formal adalah minimal sebesar Rp 16.800/bulan untuk dua program, yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM).
Manfaat santunan kematian, Rp 42 juta.
“Itu minimal. Paling kecillah. Bila ingin mendaftar tiga program yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM) dan Jaminan Hari Tua (JHT) cukup menambah Rp 20.000 sehingga total menjadi Rp 36.800/bulan. Semakin besar Iuran semakin besar manfaat, ” kata Sanco.
Sedangkan Manfaat Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) yaitu santunan berupa uang dan pelayanan kesehatan (perawatan dan pengobatan) sesuai kebutuhan medis yang diberikan pada saat peserta mengalami kecelakaan kerja atau penyakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja.
Untuk manfaat Jaminan Kematian (JKM) yaitu uang tunai berupa santunan kematian, santunan berkala, biaya pemakaman dan beasiswa pendidikan.
Sedangkan untuk Jaminan Hari Tua (JHT) bertujuan untuk menjamin agar peserta menerma uang tunai apabila memasuki masa pensiun, mengalami cacat total tetap, atau meninggal dunia.
“Bentuk manfaatnya berupa uang tunai yang besarnya adalah akumulasi seluruh iuran yang telah dibayarkan ditambah dengan hasil pengembangannya,” ujar mantan Kepala Cabang Padang Sidempuan.
Untuk pendaftaran BPJS Ketenagakerjaan bagi pekerja non formal atau pekerja Bukan Penerima Upah (BPU) terdapat beberapa cara, yaitu melalui layanan kontak fisik (manual) di kantor cabang, pendaftaran di service point office (SPO), pendaftaran melalui website, serta pendaftaran melalui Agen Penggerak Jaminan Sosial Indonesia (Perisai) dan langsung melalui petugas atau ke kantor cabang terdekat.
“Melalui program BPJS Ketenagakerjaan ini diharapkan dapat mengakomodasi kebutuhan jaminan sosial bagi para pekerja khususnya pekerja non formal,” ungkap Sanco.
Pada kesempatan itu, Sanco Simanullang mengapresiasi kedatangan calon pengurus SMSI Kota Medan, dan mendukung pelantikan calon pengurus SMSI Medan.
Sanco mengatakan agar acara pelantikan tersebut dapat terlaksana dengan sukses dan sederhana.
"Pelantikan pengurus nanti sebaiknya lebih membumi (sederhana). Usai pelantikan pengurus SMSI, semoga ada gebrakan yang mampu menjembatani informasi kepada masyarakat lewat media . Nanti setelah pelantikan, langsung tancap gaslah," imbaunya.
Terkait kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan, Sanco mengakui kesadaran masyarakat untuk ikut sebagai peserta ketenagakerjaan masih rendah.
"Padahal, kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan, sangat penting," tambah Sanco.
Ia optimis, jika SMSI Kota Medan mau bersinergi dengan BPJS Ketenagakerjaan mensosialisasikan pentingnya BPJS, partisipasi kepesertaan BPJS akan meningkat.
"Masyarakat harus diedukasi agar kesadarannya ikut BPJS Ketenagakerjaan meningkatkan kesejahteraan," pungkasnya.
Selanjutnya, diakhir silahturahmi, berfoto bersama dengan calon pengurus SMSI Kota Medan.
Penulis : Yustin
Redaktur : Rudi