Petugas Pantarlih di rawat medis. (Foto/Istimewa). |
Dairi - nduma.id
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Dairi telah melakukan tahapan pemutakhiran dan pencocokan penelitian data pemilih untuk Pilkada Dairi 27 November 2024 nantu.
Proses pencoklitan tersebut dilakukan oleh 912 orang Pantarlih untuk mencoklit pemilih sebanyak 230.581 orang, tersebar di 535 tempat pemungutan suara di 15 kecamatan.
Sayangnya, banyak kendala yang dihadapi oleh Pantarlih selama menjalankan tugasnya.
Ketua KPU Dairi, Ariyanto Tinendung melalui Divisi SDM dan Parmas, Ridwan Hendra Agustinus Samosir mengatakan berbagai kendala itu mulai dari penolakan warga untuk mengikuti coklit, kecelakaan lalulintas saat melakukan monitoring, hingga digigit anjing saat mendatangi rumah warga.
" Mulai dari penolakan sampai di gigit Anjing, kata, Ridwan Hendra Agustinus Samosir, Sabtu (20/7/2024)
Beberapa kendala ini dinilai Ridwan sangat mengganggu proses perencanaan pemilihan, dan mengundang banyak pertanyaan tentang bagaimana kita bisa memastikan keberhasilan pemilihan nanti.
Ia mengakui bahwa tugas penyelenggara pemilihan tidaklah mudah dan menuntut pengabdian yang besar.
Namun, sejalan dengan keterbukaan dan akuntabilitas yang harus di terapkan pada setiap tahapan pemilihan, ada juga tuntutan untuk memastikan bahwa kendala-kendala semacam ini tidak menghalangi tugas penyelenggaraan pemilihan yang benar dan akurat.
Ridwan menyebut beberapa petugas yang mengalami kendala di lapangan.
Seven Opranto Aritonang PPS Desa Tanjung Beringin 1, Kecamatan Sumbul, mengalami kecelakaan pada saat melakukan monitoring coklit.
Edy Berutu PPK Tanah Pinem sakit saat monitoring dan harus dibawa ke Puskesmas.
Sehkata Parulian Situmorang, digigit anjing saat melakukan verifikasi faktual.
Ridwan menambahkan, KPU Dairi sedang memproses untuk memberi santunan kepada badan adhock terkait mekanisme pemberian santunan terhadap mereka, ungkapnya.
"Kita akan berikan santunan," tandas Ridwan.
Penulis : Rudi
Redaktur : Son