Alfri

Alfri

Halim

Wanseptember

Wanseptember
Selasa, 09 Juli 2024, 23:47 WIB
Last Updated 2024-07-10T05:53:15Z
BasarnasHanyutKapal TenggelamMedan

5 Nelayan Terdampar di Selamatkan Kapal Berbendera Singapura

Nelayan korban kapal tenggelam di selamatkan kapal berbendera Singapura. (Foto/Istimewa).

Medan - nduma.id


Kapal membawa 5 orang nelayan terdampar akibat badai dan ombak besar di daerah Pangkalan Brandan, Sumatera Utara. Minggu 7 Juli 2024.


Namun, berkat upaya dan kerja sama dari berbagai pihak, para nelayan ini berhasil dievakuasi dengan selamat dan tiba di Pelabuhan Belawan.


Seluruhnya di evakuasi pada Senin sore.


Informasi diterima, Insiden ini terjadi ketika kapal nelayan tersebut pada Minggu, 7 Juli 2024 subuh berangkat dari Pangkalan Brandan menuju Tuasan (Rompon) yaitu lokasi biasa para nelayan mencari ikan.


Tiba di lokasi sekitar Pukul 18.00 WIB, selanjutnya nelayan menambatkan kapalnya diatas atas tuasan tersebut. 


Sekitar Pukul 19.00 WIB, badai dan ombak menerjang daerah tersebut menyebabkan air masuk ke kapal, kemudian tenggelam.


Kelima nelayan tersebut kemudian mengapung diatas tutup kotak penyimpanan ikan yang terbuat dari fiber.


Pada Senin, 8 Juli 2024 sore sekitar Pukul 16.00 WIB, kapal MV. Mersk Qinzhou berbendera Singapura melintasi kawasan tersebut dan menyelamatkan kelima nelayan dan selanjutnya melaporkan kejadian tersebut kepada agen kapal yang berada di Indonesia dan meneruskan ke Basarnas Medan. 


Kepala Kantor Basarnas Medan, Mustari langsung berkoordinasi dengan agen kapal dan Nahkoda MV. Mersk Qinzhou untuk melakukan intercept pada titik koordinat yang telah ditentukan. 


Tim Anak Buah Kapal (ABK) Rescue Boat (RB) 203 Belawan yang menggunakan Regead Inflatable Boat (RIB) berhasil mengevakuasi semua nelayan dengan selamat dan tiba di Pelabuhan Belawan sekira pukul 04.05 WIB pada Selasa pagi.


"Sekitar Pukul 23.50 WIB malam tadi, Nahkoda Kapal SAR RB 203 Belawan bersama 2 orang ABK bergerak menuju lokasi intercept yang berjarak sekitar 90 NM (Nautical Mile) menuju perairan Selat Malaka dari Pelabuhan Belawan selanjutnya langsung mengevakuasi kelima nelayan dan tiba di Pelabuhan Belawan sekitar Pukul 04.05 Wib dalam keadaan selamat baik ABK dan kelima nelayan," kata Mustari.


Kepala Kantor Basarnas Medan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam operasi penyelamatan ini, termasuk TNI AL Belawan, Ditpolairud Polda Sumut, Syahbandar Belawan, Otoritas Pelabuhan Belawan dan semua pihak terkait lainnya yang telah bekerja sama secara intensif dalam upaya penyelamatan.


"Kami sangat bersyukur bahwa operasi penyelamatan ini berjalan lancar dan semua nelayan yang terdampar telah berhasil dievakuasi dengan selamat," ujar Mustari.


Penulis : Rudi

Redaktur : Son