Iklan Header

Selasa, 04 Juni 2024, 14:58 WIB
Last Updated 2024-06-04T07:58:06Z
AdvokasiDairiStunting

Upaya Percepatan Penurunan Prevalensi Stunting Pemkab Dairi Kerja Keras

PJ Bupati Dairi dan Sekda Dairi bersama PJ. Gubernur Sumatera Utara. (Foto/Istimewa).

Dairi - nduma.id


Penurunan prevalensi stunting sudah menjadi prioritas nasional dan target pada tahun 2024 adalah mencapai 14%. 


Melalui koordinasi dan advokasi intervensi serentak dalam percepatan penurunan stunting kabupaten/kota Provinsi Sumatera Utara yang di gelar di Hotel Santika Premiere Diandra, Medan. Senin 4 Juni 2024.


Provinsi Sumatera Utara (Sumut) telah menetapkan target satu digit prevalensi stunting pada tahun ini. 


Untuk mencapai target tersebut, diperlukan konsolidasi dan koordinasi semua pemangku kepentingan di pusat maupun daerah, serta evaluasi pelaksanaan program, identifikasi kendala dan tantangan, dan menyepakati aksi bersama.


Pj Bupati Dairi, Surung Charles Bantjin, mengatakan bahwa Kabupaten Dairi telah melakukan berbagai upaya untuk menurunkan angka stunting, seperti intervensi perangkat daerah di desa lokus stunting, pemantauan tumbuh kembang balita di posyandu, dan edukasi pemberian tambahan asupan gizi pada balita gizi kurang. 


Meskipun demikian, prevalensi stunting di Kabupaten Dairi masih tergolong tinggi dan masih diperlukan kerja keras untuk mencapai target yang ditetapkan.


"Prevalensi stunting di Kabupaten Dairi masih tergolong tinggi yang artinya masih diperlukan kerja keras untuk mencapainya," kata bupati.


Acara dihadiri oleh Pj Gubsu Hasanudin dan sejumlah pejabat dari berbagai dinas terkait. 


Pj Gubsu menjelaskan bahwa program Intervensi Serentak Pencegahan Stunting dirancang untuk memastikan bahwa semua pihak bergerak seirama dengan sasaran yang tepat. 


Program ini menjadi langkah preventif yang lebih efektif daripada hanya mengobati. 


Selama ini, stunting masih banyak terjadi karena pencegahan yang dilakukan baik oleh pemerintah maupun masyarakat masih terlalu kurang.


Pj Gubsu juga menekankan bahwa tidak perlu membahas keterbatasan anggaran, karena masih ada banyak hal lain yang bisa dimaksimalkan termasuk penggunaan Dana Desa (DD), tetapi harus tepat sasaran sehingga berdaya guna. 


Program Intervensi Serentak menjadi tanggung jawab moral bagi generasi mendatang, dan ia optimis bahwa dengan kehadiran semua pihak dalam kegiatan tersebut, target satu digit prevalensi stunting dapat dicapai.


Penulis : Rudi

Redaktur : Son