KMPD saat melakukan aksi unjuk rasa. (Foto/Ari). |
Simalungun - nduma.id
Kelompok Mahasiswa Peduli Demokrasi (KMPD) Siantar-Simalungun mengaku kecewa dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Simalungun.
Kekecewaan itu lantaran Komisi I DPRD Simalungun di nilai tidak merespon baik konfirmasi terkait jadwal Rapat Dengar Pendapat (RDP) lanjutan atas permasalahan demokrasi di tubuh penyelenggara pada menjelang Pilkada November mendatang.
Pimpinan KMPD, Andry Napitupulu pun mengaku sangat kecewa dan akan mengambil langkah serius terhadap Komisi I DPRD Simalungun, menyuarakan mosi tidak percaya kepada DPRD dan pemerintahan Kabupaten Simalungun
"Bahwa RDP pada tanggal 3 Juni kemarin diskorsing dan akan dilanjutkan RDP kembali dalam jangka waktu terdekat untuk memanggil beberapa oknum-oknum yang terlibat dalam permasalahan penyelenggara pilkada," kata Andry Napitupulu, Sabtu, (22/06/2024).
Andry Napitupulu mengatakan pada 8 Juni 2024 lalu pihaknya mempertanyakan kepada Erwin Saragih selaku Ketua Komisi Satu DPRD Simalungun jadwal RDP lanjutan dan meminta oknum-oknum yang diduga terlibat dalam permasalahan penyelenggara Pilkada Simalungun harus dipanggil dalam RDP lanjutan.
Konfirmasi katanya juga di lakukan pada 10 Juni 2004 lalu melalui Cellular.
Saat Andry melakukan konfirmasi kepada Hendra Sinaga Wakil Ketua Komisi 1 DPRD Simalungun pada 10 Juni 2024 mengatakan meminta konfirmasi dengan Ketua Komisi I DPRD Simalungun.
''Share juga ya sama Erwin ya, sambil mengirim kontak Ketua Komisi,'' ucap Andry Napitupulu menirukan jawaban Hendra dalam chat WhatsApp.
Pada 15 Juni 2024 lalu konfirmasi Andry juga dilakukan kembali namun tak ada respon.
Kemudian, konfirmasi pada 18 Juni 2024 pesan Andri di jawab.
''Ditanyakan dengan ketua komisi ya, besok sampai Sabtu saya bimtek," sambung Andry Napitupulu menirukan perkataan Hendra dalam chat WhatsApp.
"Saya sudah desak ketua komisi. Yang meneken undangan RDP Kan Ketua, saya tidak bisa memanggil mereka," sebut Andry Napitupulu menirukan perkataan Hendra dalam chat WhatsApp.
Kata Andry permasalahan Demokrasi yang terjadi di Kabupaten Simalungun yang ada di tubuh penyelenggara menjelang Pilkada tidak akan selesai jika sampai hari ini saja instansi-instansi pemerintah tak tegas memberikan sikapnya.
Dikatakannya, Wakil rakyat yang berbicara tegas pada RDP 3 Juni 2024 kemarin, namun nyatanya di nilai Andry lain.
"Yang gaya berbicara tegas didepan umum sehingga menskorsing dan menjanjikan untuk RDP lanjutan, namun hingga sampai saat ini tak kunjung jelas kepastiannya untuk sidang dilanjutkan, terus mau bagaimana persoalan demokrasi di Simalungun apalagi menjelang Pilkada, ini bisa jadi catatan buruk bagi kabupaten Simalungun," kata Andry Napitupulu.
Dilanjutkan Andry, sudah banyak tuduhan-tuduhan yang masuk ke pihaknya.
Karena itu, Andry mengaku tegas harus mengklarifikasi bahwa Ia tidak menerima pertemuan dari orang-orang yang terlibat dalam permasalahan.
Andry mengecam dan mendesak Ketua Komisi I DPRD Simalungun agar segera melaksanakan RDP Lanjutan dan memanggil oknum-oknum yang telah disepakati untuk dipanggil pada RDP 3 Juni 2024 lalu di ruang rapat Komisi Satu DPRD Simalungun.
"Jika dalam 3x24 Jam setelah rilis berita ini disampaikan ke publik, maka izinkan kami dari KMPD untuk menyampaikan pendapat dimuka umum dalam bentuk unjuk rasa didepan dan menyuarakan mosi tidak percaya kepada pemerintahan kabupaten Simalungun," sebut Andry Napitupulu.
Penulis : Ari
Redaktur : Rudi