Iklan Header

Sabtu, 08 Juni 2024, 08:54 WIB
Last Updated 2024-06-10T01:57:26Z
CovidMedanPilgubsu

Dana PEN Selamatkan Taput di Masa Covid-19

Nikson Nababan. (Foto/Istimewa).

Medan - nduma.id


Salah satu daerah yang berhasil mencapai kesuksesan program penanganan Covid-19 tanpa adanya stagnasi di sektor ekonomi adalah Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) di Sumatera Utara.


Daerah ini berhasil mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang positif, bahkan turunnya angka kemiskinan dan pengangguran. 


Bagaimana caranya Kabupaten Taput berhasil bertahan dan maju selama terpaan pandemi Covid-19?


Fasilitas pemerintah pusat berupa pinjaman dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) menjadi salah satu faktor penopang keberhasilan tersebut. 


Pemerintah daerah Taput berhasil memperoleh dana PEN dari PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI), satu di antara Badan Usaha Milik Negara (BUMN), sebesar Rp319.206.190.801 pada tahun 2020 dan Rp70.226.856.862 pada tahun 2021.


Dr Nikson Nababan, mantan Bupati Taput kepada wartawan di Medan, Kamis 6 Juni 24 mengakui dana PEN yang diperoleh pemerintah kabupaten saat itu memang menjadi salah satu penyangga stabilisasi perekonomian Taput dalam terpaan pandemi.


“Taput, waktu itu juara 3 nasional penanganan Covid-19, dapat hadiah dari pusat. Kemudian, ada dana PEN yang dikucurkan ke daerah-daerah yang punya prestasi dan keuangan bagus melalui PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI), salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN),” jelasnya.


Dengan semangat yang kuat, Kabupaten Tapanuli Utara yang sudah 6 kali berturut-turut memperoleh predikat keuangan wajar tanpa pengecualian (WTP), memanfaatkan dana PEN secara tepat dan akuntabel. 


Menurut bupati yang telah menjabat selama 2 periode dan saat ini menjadi salah satu bakal calon (Balon) Gubernur Sumatera Utara, Dr. Nikson Nababan, peran penting yang dimainkan dana PEN dalam stabilisasi perekonomian Taput selama pandemi begitu besar. 


Kenaikan angka kemiskinan, pengangguran, dan bahkan kesenjangan sosial dapat dihindari, serta dampak positif akan terus dirasakan pada tahun-tahun mendatang.


“Kita (Pemkab Taput – red) memang terbantu adanya dana PEN. Pertumbuhan ekonomi dapat dipertahankan positif 1,5 % walaupun ada perlambanan namun hampir semua daerah di Sumut pertumbuhannya minus. Dampak positif paling dirasakan pada tahun 2023, di mana kemiskinan dan pengangguran berkurang walaupun jumlah penduduk bertambah, serta kesenjangan sosial menipis,” tuturnya.


Pemberian pinjaman dana PEN dan tidak dikenakan bunga, mampu menekan angka kemiskinan dari 9,72% pada tahun 2021 menjadi 8,54% pada tahun 2023 dan tingkat pengangguran terbuka dari 1,54% pada tahun 2021 menjadi 1,03% pada tahun 2023.


Meski demikian, sukses dalam mempertahankan perekonomian dan sosial di masa pandemi tidaklah mudah. 


Kabupaten Tapanuli Utara mampu mencapai prestasi tersebut sebagai dampak dari pengelolaan dana PEN secara akuntabel, tepat, dan transparan. 


Bukan hanya Pinjaman dana PEN, pemerintah daerah termotivasi untuk terus memperhatikan segala aspek dalam pengelolaan keuangan daerah. 


Dari segi teknologi, pengawasan, serta sumber daya manusia yang ada di dalam pemerintah daerah. 


Semakin dipercayanya masyarakat terhadap pemerintah, semakin mampu pemerintah untuk melayani dengan baik.


Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) saudah berhasil mencapai banyak hal dalam menghadapi masa pandemi Covid-19. 


Namun demikian, Kabupaten Tapanuli Utara tetap perlu melakukan langkah-langkah preventif untuk menghadapi risiko masa depan. 


Para pengambil kebijakan daerah harus belajar dari kesalahan dan keberhasilan dalam menghadapi masa pandemi Covid-19 dan tidak terjebak dalam lingkup yang sama. 


Penulis : Rudi

Redaktur : Son