Foto bersama di Sopo Jojong Sipitu. (Foto/Dok. Kominfo Pakpak Bharat). |
Pakpak Bharat - nduma.id
Pembangunan kembali Sapo Jojong Sipitu Marga Solin di Lebbuh Lae Meang, Desa Mahala, Kecamatan Tinada, merupakan sebuah upaya yang patut diapresiasi.
Sebagai bagian dari sejarah dan peradaban Islam di tanah Simsim, Lebbuh Lae Meang, di Desa Mahala ini memiliki nilai budaya dan nilai religi yang tak ternilai harganya.
Ini di tegaskan Bupati Pakpak Bharat, Frans Bernhard Tumanggor saat menghadiri acara adat “Mndomi Sopo Jojong Sipitu Marga Solin”, Sabtu, 22 Juni 2024.
Bupati Pakpak Bharat, Frans Bernhard Tumanggor, menegaskan bahwa pembangunan kembali Sapo Jojong Sipitu ini memiliki nilai yang sangat penting, terutama dalam upaya menggali kembali nilai budaya yang sempat hilang di tempat ini dan menjaga perpaduan antara budaya dan religi.
Pembangunan kembali Sapo Jojong sipitu Marga Solin ini sangat bagus, dari sisi budaya dan religi kita dapat.
"Dari sisi budaya menggali kembali nilai budaya yang sempat hilang di tempat ini, demikian juga halnya dari sisi religiusnya dimana sejarah dan peradaban Islam di tanah Simsim banyak tersimpan di sini," kata Franc.
Kedepan katanya akan di kembangkan menjadi pusat kebudayaan di tanah Simsim, seperti UMKM berbasis Budaya, penenun dan sebagainya.
"Nanti akan kita lihat dan sesuaikan, mungkin kami akan supporting infrastruktur pendukungnya, sehingga masyarakat bisa nyaman datang kemari," tandasnya lagi
Yang penting menurut Franc, harus dirawat, dijaga dan dilestarikan.
"Satu lagi kita semua bersatu, jangan ada pengkotak-kotakan sehingga kita kuat," sebut Franc Bernhard Tumanggor dalam sambutannya.
Dikatakan tempat ini menjadi sebuah kisah perpaduan budaya dan religi yang tersimpan rapi.
Dalam upaya menjaga kelestarian alam, Bupati pun mengajak segenap hadirin menanam pohon.
Wakil Bupati Pakpak Bharat, H Mutsyuhito Solin, Dr, M.Pd selaku Ketua Umum Sulang Silima Marga Solin menjelaskan, pelaksanaan pembangunan kembali Sapo Jojong Sipitu ini bermula dari pelaksanan pesta Mndegger Uruk Marga Solin di Tinada tahun 2019.
Kemudian ditandatangani kerjasama dan MOU dengan Ikatan Arsitektur Indonesia dan Asosiasi Vernakular Indonesia.
Selanjutnya mengajukan proposal kepada Yayasan Tirto Utomo sehingga bisa memulai pembangunan tahun 2023 bulan April dan selesai Juni 2024.
"Maka terimakasih kami kepada semua pihak yang turut membantu pembangunan ini, para pendonor dari Yayasan Tirto Utomo ada hadir ibu Meutia, dan Yori Antar dari rumah Nusantara, serta bupati Pakpak Bharat sendiri yang telah hadir bersama kita," ucap Mutsyuhito Solin.
Pembangunan kembali Sapo Jojong Sipitu menjadi sebuah upaya yang sangat penting dalam menjaga warisan budaya dan menjaga perpaduan budaya dan religi.
Penulis : Rudi
Redaktur : Son