Nikson Nababan. (Foto/Istimewa). |
Medan - nduma.id
Tidak semua pemimpin daerah memiliki tekad untuk memajukan daerahnya, terutama daerah terpencil dan terisolir.
Namun, sosok mantan Bupati Tapanuli Utara 2 periode, Dr Drs Nikson Nababan MSi, berhasil memberikan perubahan bagi masyarakat Taput dengan kebijakan bantuan untuk pembangunan desa.
"Saat pertama saya memimpin Taput, sebagian desa masih ada yang terisolir. Bahkan belum ada aliran listrik. Maka saya dan jajaran beserta stakeholder berwenang bahu-membahu menuntaskan persoalan ini," ungkapnya kepada wartawan Jumat (24/5/2024).
Saat menjadi bupati pada 2014 silam, Nikson menerapkan bantuan senilai Rp 60 juta tiap desa untuk membantu membangun desa dan menyediakan infrastruktur dasar seperti jalan dan aliran listrik.
Sebuah kebijakan yang berhasil menuai berkah dan gayung bersambut dengan kebijakan Pemerintah Pusat.
"Untuk menanggulangi daerah terpencil yang belum ada aliran listrik, tidak bisa kita sanggupi begitu saja. Infrastruktur jalan harus ditanggulangi terlebih dahulu," tuturnya.
Baru kemudian, kata Nikson, tiang-tiang listrik bisa masuk ke desa-desa di dalam hutan.
"Untuk kemudian, pemasangan aliran listrik bisa kita penuhi," ujar Nikson.
Pembenahan desa di Tapanuli Utara tidak hanya berhenti pada pembangunan infrastruktur dasar.
Nikson juga berhasil memanfaatkan lahan tidur yang sebelumnya tidak dimanfaatkan oleh masyarakat dan membeli traktor dan alat berat demi pembenahan lahan dan jalan agar bisa optimal demi kepentingan masyarakat Taput.
"Alhamdulillah, Puji Tuhan, 6.000 hektare lebih lahan tidur yang awalnya tidak bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, akhirnya menjadi lahan tempat masyarakat bergantung dan menghidupi keluarganya," ucapnya penuh rasa syukur.
Tak hanya itu, Nikson juga menjalankan aksi gotong-royong dalam membangun desa.
Meskipun APBD untuk Taput tergolong masih kecil, Nikson berhasil menggunakan APBD secara optimal dan membangun desa dengan rasional dan efektif.
Namun, bukan hanya kebijakan yang dihasilkan, hal penting yang menjadi nilai plus dari Nikson adalah kejujuran.
Ia tak pernah mengambil untung dari proyek-proyek pembangunan desa selama ia memimpin wilayah kawasan Danau Toba itu.
Bahkan, ia mengajak para OPD untuk bergotong-royong tanpa paksaan dan suka rela.
Dari perjuangan Nikson Nababan, kita bisa belajar banyak bahwa ketika seorang pemimpin memiliki tekad bulat untuk membangun desa, maka hal-hal besar seperti itu bisa terwujud dengan bersinergi bersama masyarakat.
Ia juga menyatakan kesediaannya untuk membangun seluruh desa di Provinsi Sumatera Utara dengan motto 'Desa Kuat, Kota Maju, Negara Berdikari'.
Programnya membangun desa di Tapanuli Utara akan di adopsi membangun desa di Sumatera Utara.
Pada akhirnya, mari menikmati mandi bermakna melalui pencapaian berharga dari seorang pemimpin daerah seperti Nikson Nababan.
Penulis : Rudi
Redaktur : Son