Iklan Header

Rabu, 15 Mei 2024, 08:49 WIB
Last Updated 2024-05-15T01:49:48Z
Al WashliyahDiskusi PublikMedan

Nikson Nababan Diskusi Publik, Menakar Potensi Politik Al Washliyah Dari Zaman ke Zaman

Pemberian cinderamta kepada Nikson Nababan sebagi narasumber. (Foto/Istimewa).

Medan - nduma.id


Pimpinan Daerah Ikatan Sarjana Al Washliyah (ISARAH) Kota Medan menggelar Diskusi Publik bertema 'Menakar Potensi Politik Al Washliyah Dari Zaman ke Zaman' di Aula Kampus Universitas Al Washliyah (Univa) Medan.


Kegiatan tersebut turut menghadirkan tokoh masyarakat Sumatera Utara, Dr Drs Nikson Nababan MSi, dan akademisi sekaligus peneliti Centre for Al Washliyah Studies, Dr Jafar MA serta dihadiri oleh ratusan mahasiswa-mahasiswi Al Washliyah.


Dalam paparannya, Nikson Nababan mengungkapkan pentingnya membuka wawasan dan literasi mengenai kiprah Al Washliyah dalam dunia politik.


Ia menekankan bahwa Al Washliyah memiliki konsep politik kebangsaan yang telah berperan penting dalam kancah politik di Sumatera Utara dan Indonesia.


Ia mengajak kaum pemuda dan mahasiswa untuk lebih peduli dan berpartisipasi dalam politik agar tercipta lingkungan yang lebih baik ke depan.


"Kita negara demokrasi, bukan korporasi. Bagi-bagi anggaran, bagi-bagi menteri. Itu kenyataan yang kita lihat saat ini. Tugas kita dalam merangsang partisipasi pemilih. Khususnya kaum pemuda dan mahasiswa. Anak-anak muda saat ini bisa dikatakan sudah antipati terhadap politik," tegasnya.


Nikson Nababan menegaskan bahwa seorang pemimpin harus memiliki visi, misi, nurani, dan egaliter yang mampu melayani berbagai suku dan agama.


Ia juga membeberkan visi misi dan rencana kerja pemimpin Sumatera Utara ke depan dalam sektor infrastruktur, pertanian, perikanan, termasuk nelayan yang dimiliki Sumatera Utara yang sangat lengkap.


Nikson Nababan menekankan perlunya mengubah tradisi buruk adanya uang tunai dalam pelaksanaan tugas pemerintah sehingga semua urusan harus selesai secara gratis demi menjaga keadilan bagi masyarakat.


"Kalau semua urusan harus ada uang tunai, semua komponen pemerintah ke bawah akan mengikuti tradisi buruk itu. Jadi, harus kita ubah menjadi semua urusan harus tuntas, SK pegawai gratis, pengangkatan kepala sekolah gratis, pengangkatan Kepala Dinas, semuanya gratis," tegasnya lagi.


Ketua PD ISARAH Kota Medan, Azrul Hasibuan, juga menyebut Nikson Nababan sebagai seorang tokoh Sumatera Utara yang patut dijadikan panutan dan tidak diragukan lagi prestasinya sebagai mantan bupati dua periode.


Azrul mengungkapkan bahwa acara Diskusi Publik ini bukan sekadar nuansa politik, namun juga untuk memperlihatkan tokoh-tokoh yang layak menjadi pemimpin di Kota Medan dan Provinsi Sumatera Utara.


"Inilah dasar terselenggaranya diskusi publik hari ini, bukan hanya sekedar nuansa politik, tapi tokoh-tokoh yang kami undang memang layak menjadi pemimpin di Kota Medan dan Provinsi Sumatera Utara. Tokoh-tokoh pendiri Al Washliyah terlebih sudah berjuang bahkan sebelum negara kita merdeka," tutur Azrul.


Diskusi Publik ini dihadiri oleh Rektor Univa Prof Dr HM. Jamil Siahaan MA, para Wakil Rektor Univa, Ketua PD Al Washliyah Kota Medan, H Abdul Hafiz Harahap S Sos MIKom, Kabiro Univa Dr Akmal Samosir SH MH, PW ISARAH Sumut Abdul Thaib Siahaan ST, pengurus PD ISARAH Kota Medan, Muslimat Al Washliyah Kota Medan, ratusan mahasiswa dan mahasiswi Al Washliyah.


Kegiatan ini menjadi wadah penting bagi masyarakat untuk mengetahui peran Al Washliyah dalam dunia politik dan mendorong partisipasi pemuda dan mahasiswa dalam politik dengan visi dan misi kebangsaan yang jelas.


Penulis : Rudi

Redaktur : Son