Alfri

Alfri

Halim

Wanseptember

Wanseptember
Kamis, 23 Mei 2024, 19:13 WIB
Last Updated 2024-05-24T04:16:28Z
BudhaMedanWaisak

Mengambil Teladan Trisuci Waisak Bagi Kita di Masa Kini

Nikson Nababan. (Foto/Istimewa).

Medan - nduma.id


Momen Hari Raya Waisak ke 2568 BE/2024, seluruh umat Buddha di dunia merayakannya dengan penuh kebahagiaan, termasuk umat Buddha di Sumatera Utara. 


Dr Drs Nikson Nababan MSi merayakan momen bahagia ini dengan ikut menyampaikan salam perayaan Hari Raya Waisak untuk umat Buddha Sumatera Utara. 


Ia mengungkapkan bahwa Trisuci Waisak telah mengajarkan kita arti penting sebuah pengorbanan Guru Agung (Siddharta Gautama) dalam mengajarkan kedamaian bagi umatnya.


"Trisuci Waisak telah mengajarkan kita, arti penting sebuah pengorbanan Guru Agung (Siddharta Gautama) dalam mengajarkan kedamaian bagi umatnya," ucapnya, dalam keterangan resmi, Kamis (23/5/2024).


Mantan Bupati Tapanuli Utara 2 periode ini juga mengajak seluruh umat Buddha Sumatera Utara untuk meneladani Trisuci Waisak. 


Ia menekankan agar 3 peristiwa penting dalam perjalanan Guru Agung menjadi teladan bagi kita untuk menjaga kedamaian dan kasih sayang antar sesama umat.


Nikson menyebut bagaimana Guru Agung Siddharta Gautama mampu meninggalkan nafsu dunia. 


Ia juga menyinggung betapa dalam naluri kita, nafsu keserakahan dalam mencari harta hingga ada yang menghalalkan segala cara seperti korupsi dan nafsu jabatan.


Dalam konteks politik, Nikson mengingatkan bahwa tidak boleh ada ambisi dan segala cara untuk meraih sukses. 


Ia menyebut dirinya maju dalam kontestasi politik Pemilihan Gubernur Sumut dengan didorong oleh ulama dan tokoh masyarakat serta meminta restu orang tua dan keluarga. 


"Dorongan ulama dan Tokoh Masyarakat-lah yang lebih memotivasi saya untuk maju (Pilgubsu 2024). Dan saya juga meminta restu kepada orang tua dan keluarga. Jadi keinginan ini jauh dari syahwat politik semata," ungkapnya.


Tidak ada niatan politik semata yang mendorongnya untuk maju dan ia berharap bersama-sama menjaga kesucian Waisak sebagai teladan bagi semua kehidupan kita.


Nikson juga mengungkap bagaimana dirinya bersama timnya bekerja keras membangun Tapanuli Utara. 


Ia membebaskan desa-desa terisolir tanpa listrik, menggratiskan sekolah bagi anak-anak, membuka akses jalan desa yang dikelilingi hutan, serta pengangkatan PPPK tanpa dipungut biaya apapun. 


Ini semua dilakukan untuk memperbaiki keadaan masyarakat. 


Ia menolak uang yang ditawarkan dalam setiap pengangkatan jabatan untuk menghindari korupsi yang akan terjadi.


Nikson pun mempersiapkan diri dengan fokus pada pembangunan ke depan lewat rencana program kerjanya di bidang pertanian, kelautan, pendidikan, kesehatan, dan pariwisata. 


Ia berharap agar Sumatera Utara bisa lebih baik lagi dan siap mengabdikan dirinya pada Sumatera Utara.


Penulis : Rudi

Redaktur : Son