Iklan Header

Minggu, 05 Mei 2024, 17:51 WIB
Last Updated 2024-05-05T10:51:15Z
Kebun TehPolisiSianțar

Mayat Pensiunan BUMN di Kebun Teh Simalungun, Tidak Ada Tanda Kekerasan

Petugas polisi meminta keterangan warga di lokasi penemuan korban. (Foto/Istimewa).

Simalungun – nduma.id


Penemuan mayat menggemparkan Warga Nagori Sait Buttu Saribu, Kecamatan Pamatang Sidamanik, Kabupaten Simalungun. Sabtu 4 Mei 2024.


Joli Sihombing, seorang pensiunan BUMN beragama Kristen Protestan, ditemukan meninggal dunia di pinggiran Kebun Teh Blok 1, Tobasari.


Insiden tersebut pertama kali diketahui oleh Miswan, seorang petani lokal, sekitar pukul 08.00 WIB saat hendak menuju ladangnya.


Korban di dapati tergeletak telungkup di tanah disamping sepeda motornya yang terparkir. 


Miswan kemudian memanggil Gursang Sidabutar, rekan kerja korban, yang tidak jauh dari lokasi. 


Kedua saksi tersebut lalu menghubungi Irwan Ompusunggu, Pangulu Nagori Sait Buttu Saribu, yang segera melaporkan insiden tersebut ke Polsek Sidamanik.


Kapolsek Sidamanik, AKP S. Tampubolon, beserta timnya langsung merespons dan mendatangi TKP.


"Menurut keterangan saksi di lokasi, banyak warga telah berkumpul dan polisi menemukan kondisi korban masih sama, tergeletak telungkup dengan wajah tertanam di tanah dan sepeda motor terparkir disampingnya," kata AKP S. Tampubolon.


Setelah insiden dilaporkan, korban langsung dievakuasi ke rumah duka menggunakan ambulans Dinas Kesehatan Pamatang Sidamanik.


"Pemeriksaan awal oleh Dinas Kesehatan Pam Sidamanik menunjukkan tidak adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban," ujar Kapolsek itu.


Anak korban, Juli Sihombing, menyatakan bahwa ayahnya memang telah lama menderita sakit dan terakhir kali pergi ke ladang dengan membawa bekal nasi pada hari Jumat, 3 Mei 2024. 


Sayangnya, Joli Sihombing tidak kembali sampai Juli mengetahui kabar duka tersebut.


Berdasarkan permintaan ahli waris, pemeriksaan lebih lanjut berupa autopsi tidak dilakukan. 


"Keluarga yakin kematian Joli Sihombing disebabkan oleh penyakit yang diidapnya. Rencana pemakaman akan diatur sesuai dengan adat Batak, dihadiri oleh keluarga dan masyarakat setempat," Sebut Kapolsek.


"Kasus ini ditutup tanpa tuntutan apapun dari pihak keluarga, karena diyakini bahwa kematian adalah wajar dan tidak melibatkan kekerasan atau tindak pidana lainnya," tukas Kapolsek.


Penulis : Ari

Redaktur : Rudi