Alfri

Alfri

Halim

Wanseptember

Wanseptember
Senin, 06 Mei 2024, 08:28 WIB
Last Updated 2024-05-06T01:28:00Z
AlwasliahMedanPilkada

Ketua Pimpinan Wilayah Al Washliyah Sumut Apresiasi Capaian Nikson Nababan di Taput

Ketua Pimpinan Wilayah Al Washliyah Sumut, Ustadz Dr. H. Dedi Iskandar Batubara bersama Nikson Nababan. (Foto/Istimewa).


Medan-nduma.id


Ketua Pimpinan Wilayah Al Washliyah Sumut, Ustadz Dr. H. Dedi Iskandar Batubara, S.Sos, SH, MSP peraih 1.081.487 suara terbanyak DPD RI menerima kunjungan mantan Bupati Tapanuli Utara dua periode Dr. Drs. Nikson Nababan, M.Si di kediamannya, Medan. Minggu 5 Mei 2024.


Dalam wawancara dengan wartawan, Ustadz Dedi Iskandar menyampaikan bahwa ia senang dengan perhatian yang diberikan oleh mantan Bupati Tapanuli Utara, Nikson Nababan.


Ia memberikan apresiasi atas capaian-capaian yang sudah diraih Nikson Nababan saat menjabat sebagai Kepala Daerah


Sejarah lahirnya Bandara Udara Silangit sebagai contoh yang berdampak membuka akses di luar Kualanamu, pinangsori dan mungkin bandara-bandara kecil lainnya.


"Pada saat itu juga pasti beraplikasi pembangunan di wilayah Tapanuli Utara dan saya kira itu sebagai Kepala Daerah yang memimpin 2 periode tentu beliau punya catatan yang cukup baik kerjanya," kata Dedi ketika di wawancara wartawan dirumahnya.


Saat ditanya tentang kemungkinan Nikson Nababan maju di Pilgub Sumut 2024, Ustadz Dedi Iskandar mengatakan bahwa semua warga negara memiliki hak untuk dipilih dan memilih serta memiliki kesempatan untuk dicalonkan dan mencalonkan diri. 


Ia juga menyebut bahwa kepala daerah akan dipilih secara serentak di seluruh Indonesia dalam pemilihan umum Kepala Daerah, yang baru pertama kali terjadi dalam sejarah pemilu di Indonesia.


"Saya kira terjadi dalam sejarah Pemilu kita, kepala Daerah akan dipilih secara serentak di seluruh Indonesia," ujarnya.


Katanya semua tokoh figur yang memiliki kompetensi seperti Nikson Nababan yang punya kemampuan di partai politik pengusung kemudian dilakukan rekomendasi sebagai calon punya kesempatan untuk maju. 


Dan Ustadz Dedi menyebut bahwa lorongnya ada dua, yang pertama dari independen dan dari partai politik.


Namun perlu diingat bahwa tidak semua orang yang ber KTP Sumatera Utara haruslah menjadi gubernur, bupati, atau wali kota. 


"Kita butuh pemimpin kepala daerah yang betul-betul menjadi pengayom di masyarakat, harus sayang serta mengingat masyarakatnya dan tidak boleh main main, harus punya visi misi dengan komunikasi yang baik," ujarnya.


Penulis : Rudi

Redaktur : Son