Alfri

Alfri

Halim

Wanseptember

Wanseptember
Kamis, 16 Mei 2024, 15:14 WIB
Last Updated 2024-05-16T08:23:30Z
Komisi Pemilihan UmumPanitia Penyelenggara KecamatanSimalungun

Dugaan Kecurangan Penerimaan PPK di KPU Simalungun, Mahasiswa Unras Saat Pelantikan PPK

Mahasiswa unjuk rasa di acara pelantikan PPK se Kabupaten Simalungun. (Foto/Ari).

SIMALUNGUN - nduma.id


Pelantikan Panitia Penyelenggara Kecamatan (PPK) Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Simalungun di Hotel Sing A Song, Jalan Asahan diwarnai unjuk rasa kelompok Mahasiswa Peduli Demokrasi. Kamis,16 Mei 2024.


Puluhan Mahasiswa yang berunjuk rasa itu dipimpin Andry Napitupulu selaku koordinator aksi, membawa spanduk bertuliskan "KPU Simalungun selingkuh !!!".


Andry, pemuda yang juga dikenal sebagai aktivis Mahasiswa sang orator Siantar-Simalungun ini meneriakkan dugaan kecurangan pada hasil penetapan PPK Simalungun.


"Kami menunggu komisioner KPU Simalungun untuk hadir menjawab pertanyaan kami, terkait dengan pertemuan komisioner KPU dirumah kediaman Caleg DPRD Simalungun terpilih inisial "ARS" bertempat di Kecamatan Gunung Maligas pada 14 Mei 2024 atau H-1 jelang penetapan PPK, karena diduga melanggar kode etik dan perlu dipertanyakan keabsahan tupoksi komisioner hadir dirumah kediaman Caleg DPRD Simalungun terpilih tersebut," ucap Andry Napitupulu saat mengawali aksi unjuk rasa di depan Hotel Sing A Song.


Mahasiswa yang aksi sempat memberikan waktu 2 kali 5 menit, menunggu kehadiran Komisioner KPU Simalungun menjawab pertanyaan mahasiswa.


Johan Septian Pradana,  Ketua KPU Simalungun kemudian menemui massa yang berunjuk rasa dan mengundang agar datang ke kantornya. 


"Berhubung hari ini karena kita komisioner masih banyak pekerjaan dan yang harus kami selesaikan, untuk itu kami akan mengundang adek-adek untuk hadir di kantor KPU Simalungun," ucap Johan kepada Andry Napitupulu dihadapan massa aksi.


Masa aksi tampaknya tidak terima dengan jawaban Johan.


"Kami meminta jawaban konkrit, 'Vidio, vidio teman-teman', seperti ini kah jawaban seorang komisioner KPU? ternyata jawaban KPU Simalungun kita dinilai normatif," ucap Andry sambil mengarahkan salah satu teman untuk mem video.


"Nanti bisa hadir kekantor, karena ini bukan rumah kita, terimakasih pak Andry," jawab Johan  kemudian sambil pergi meninggalkan massa aksi.


Kepada awak media Andry berjanji akan menyurati Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) terkait tindakan komisioner KPU Simalungun tersebut yang diduga kuat telah melanggar kode etik dan perlu dipertanyakan.


"Kami akan kembali turun aksi kekantor KPU Simalungun." tutup Andry Napitupulu sambil membubarkan barisan dengan tertib.


Adapun tuntutan aksi yang disampaikan sebagai berikut :


1. Mengecam Komisioner KPU Simalungun yang diduga tidak netral dalam menetapkan penyusunan PPK Simalungun sehingga penetapan diumumkan pada tengah malam sebelum pukul 00.00 (Pergantian hari/tanggal 16 Mei)


2. Menduga bahwa sebelum penetapan PPK Simalungun, beberapa komisioner KPU Simalungun hadir kerumah kediaman Caleg DPRD Simalungun terpilih inisial ARS, sebagai bukti bahwa mobil dinas komisioner terparkir dirumah kediaman Caleg DPRD Simalungun terpilih tersebut.


3. Meminta Komisioner KPU Simalungun untuk menjawab terkait pertemuan dirumah kediaman Caleg DPRD Simalungun terpilih tersebut, karena perlu dipertanyakan keabsahannya terkait tupoksi kehadiran Komisioner KPU Simalungun kerumah kediaman Caleg DPRD Simalungun terpilih tersebut.


4. Menduga bahwa Caleg DPRD Simalungun terpilih inisial ARS penentu dari penetapan PPK Simalungun, sehingga diduga komisioner KPU Simalungun selingkuh atas netralitasnya sebagai penyelenggara.


Penulis :  Ari

Redaktur : Rudi