Koordinasi ForkopimcaKapolsek Siantar Selatan di Siantar Selatan. (Foto/Istimewa). |
Siantar - nduma.id
Ketentraman dan ketertiban umum (trantibum) di wilayah hukum Kota Pematangsiantar disebut-sebut dalam kondisi darurat.
Masyarakat mengaku resah dan meminta Aparat Penegak Hukum dan Pemko Pematangsiantar segera mengambil sikap.
Kondisi ini diserukan pasca beredarnya video aksi kelompok geng motor dan begal di sosial media masyarakat Kota Pematangsiantar.
Tokoh Masyarakat Pematangsiantar, Rocky Marbun mengatakan saat ini masyarakat resah pasca beredarnya video korban pembegalan.
Katanya korban berjatuhan, tewas mengenaskan, di ibaratkan nya kota Pematangsiantar berlumuran darah setiap malam hari.
"Psikologis masyarakat terganggu, cemas dalam menjalankan aktivitas di malam hari," sebut Rocky Marbun, Rabu (20/5/2024).
Ia juga menyebut sebagian masyarakat mengalami gangguan ekonomi, seperti pedagang malam, ojol dan lainnya.
Tokoh masyarakat ini meminta kepada pihak kepolisian Pematangsiantar untuk membentuk tim pemburu kelompok begal, genk motor tawuran, balap liar, dan kejahatan/tindak kriminal di jalanan.
Kemudian melakukan rutinitas patroli setiap malam di titik-titik rawan di setiap kecamatan yang ada di kota Pematangsiantar.
Meminta kepada pemerintah kota membentuk tim terpadu di setiap kecamatan untuk melakukan penyuluhan dan pembinaan terhadap warga atau masyarakat tentang bahaya begal, genk motor tawuran, balap liar, dan kejahatan/tindak kriminal di jalanan.
Kepada masyarakat di himbaunya agar tetap waspada dan berhati-hati.
Senada disampaikan, ketua BEM Fakultas Ekonomi Universitas Simalungun, Randa Wijaya, yang meminta Polres Pematangsiantar dan TNI turun secara langsung di lapangan untuk melakukan pengamanan 24 jam secara penuh.
"Dan segera membentuk Satgas bersama TNI dan lembaga terkait untuk lebih serius menuntaskan masalah ini," kata Randa Wijaya.
Kapolsek Siantar Timur, Iptu Jon H. Purba mengatakan pihaknya melakukan peningkatan Patroli di daerah yang dianggap rawan saat jam tertentu.
"Kita tingkatkan patroli terutama Jam 02.00 s/d pukul 05.00 WIB, terutama malam libur dan malam Minggu. Terutama Jalan A Yani dan Apil Rambung Merah," kata Iptu Jon Purba.
Sedangkan Kapolsek Siantar Selatan, Iptu Maxi Manurung juga mengatakan patroli tetap di lakukan di wilayah hukumnya.
"Hingga saat kita tetap tingkatkan patroli di wilayah hukum Polsek Siantar Selatan. Melakukan koordinasi dan kerja sama dengan Forkopimca untuk bersama-sama menjaga kekondusifan di wilayah Siantar Selatan," kata Iptu Maxi Manurung.
"Memberikan himbauan kepada masyarakat melalui Bhabinkamtibmas untuk tetap tidak terprovokasi dengan info-info yang beredar tentang genk motor," sambung Iptu Maxi Manurung.
Wali Kota Pematangsiantar dr Susanti Dewayani SpA melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pematangsiantar Junaedi Antonius Sitanggang SSTP MSI di mintai tanggapannya melalui WhatsApp seluler mengatakan, Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) melakukan identifikasi terlebih dahulu, lalu mereka yang melakukan kebijakannya, apakah mereka patroli atau membuat himbauan.
"Dan mereka itu kan nantinya akan melapor ke atasan masing-masing. Camat melapor ke walikota, Polsek melapor ke Polres, Koramil melapor kepada Kodim. Apa yang akan mereka kerjakan. Selanjutnya hasil pekerjaan mereka itu dilaporkan kepada Pemko," kata Junaedi Antonius Sitanggang.
Sekda itu menambahkan, Pemko bakal ambil sikap apabila Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan tidak mampu mengurangi intensitas begal atau geng motor pelaku tawuran di Siantar.
"Apabila Forkopimcam tidak mampu mencegah mau tidak mau kita tingkat kota ambil kebijakan," Sebut Junaedi
Hasil rapat forum koordinasi pimpinan kecamatan akan disampaikan ke masyarakat dan ditandatangani camat.
"Secara Resmi nanti, hasil rapat di tingkat Forkopimcam akan ditandatangani Camat," ujar Sekda itu.
Penulis : Ari
Redaktur : Rudi