Proses seleksi rekruitment anggota Polri di Polda Sumut. (Foto/Istimewa). |
Medan - nduma.id
Polda Sumatera Utara (Sumut) dan polres jajaran tengah melaksanakan tahapan seleksi penerimaan anggota Polri Tahun 2024.
Untuk mewujudkan proses rekrutmen yang jujur dan transparan, Polda Sumut menerapkan prinsip BETAH, yakni Bersih, Transparan, Akuntabel, dan Humanis.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi menyatakan bahwa penandatanganan pakta integritas kepada panitia penerimaan anggota Polri adalah hal yang paling utama dalam rekrutmen anggota Polri.
Proses rekrutmen harus dilaksanakan dengan prinsip BETAH agar dapat dijalankan dengan baik dan benar.
"Ada dari internal dan eksternal sehingga proses rekrutmen ini dapat terlaksana dengan BETAH (Bersih Transparan Akuntabel dan Humanis) dan bagi putra-putri calon anggota Polri agar mempersiapkan diri baik fisik dan akademis,” ungkapnya.
Dalam wacana ini, Hadi juga mengatakan bahwa Polda Sumut menangkap pelaku penipuan dan penggelapan dengan modus untuk membuat seseorang menjadi anggota Polri.
"Pelaku itu bernama Ninawati, Saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka ditahan di Polda Sumut," terangnya.
Hadi memberi imbauan pada masyarakat untuk tidak percaya pada oknum yang menjanjikan bisa membantu meluluskan anaknya menjadi anggota Polri dengan meminta bayaran.
“Masyarakat jangan tergiur iming-iming dari oknum yang menjanjikan bisa membantu meluluskan untuk menjadi anggota Polri dengan meminta bayaran, karena itu bentuk penipuan," ujar Hadi.
Rekrutmen anggota Polri dilaksanakan dengan sistem terbuka, transparan, dan objektif tanpa pungutan biaya apapun.
Komitmen Polda Sumut yang menerapkan prinsip BETAH dalam rekrutmen anggota Polri merupakan langkah awal untuk memperbaiki praktek rekrutmen di Indonesia.
Prinsip ini juga memperlihatkan bahwa proses rekrutmen yang transparan dan jujur sangat diperlukan untuk menciptakan kepercayaan publik pada lembaga keamanan negara.
Penulis : Rudi
Redaktur : Vel