Alfri

Alfri

Halim

Wanseptember

Wanseptember
Kamis, 25 April 2024, 07:35 WIB
Last Updated 2024-04-25T00:42:17Z
Kejaksaan Tinggi Sumatera UtaraKomisi Pemberantasan KorupsiMahasiswa Aksi DemonstrasiPerumda Tirtauli Anti KritikPoldasuSiantar

Massa Aksi Bakar Ban, Mahasiswa: Perumda Tirtauli Anti Kritik

Massa aksi bakar ban di depan kantor  Perumda Tirtauli. (Foto/Ari).

SIANTAR - nduma.id

Puluhan mahasiswa unjuk rasa di depan kantor Perumda Tirtauli kota Pematangsiantar akibat banyaknya dugaan kejanggalan yang ada di Tubuh PDAM itu, Rabu, 24 april 2024.

Massa aksi mahasiswa tersebut tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Berantas Mafia yang di kordinatori oleh Indra Simarmata.

"Hari ini kami turun ke kantor PDAM akibat banyaknya kejanggalan yang terjadi di Perumda Tirtauli Pematangsiantar dan atas dasar keresahan pelanggan Perumda Tirtauli sehingga tuntutan kami ini harus langsung di jawab oleh Plt Dirut Perumda Tirtauli," ujar Indra Simarmata selaku pimpinan Aksi.

Ditengah-tengah menunggu tanggapan dari pihak Perumda Tirtauli Pematang Siantar, massa pun membakar ban serta menyampaikan aspirasinya di depan kantor Perumda tersebut.

Salah satu mahasiswa bernama Dimas turut sampaikan aspirasi.

"Kami akan menunggu tanggapan itikad baik dari Perumda untuk membuka ruang dialog bersama Plt. Dirut Perumda untuk menanggapi seluruh tuntutan kami sekarang juga jika tidak, jangan salahkan kami kalau kami memaksa masuk kedalam," kata Dimas.

Saat massa menyampaikan orasinya secara berganti, pihak Perumda menyampaikan bahwa Dirut Perumda sedang berada di luar kota.

Setelah mendengar hal itu, massa merasa sangat kecewa karena sebelumnya surat tembusan sudah dimasukkan ke Perumda Tirtauli Pematangsiantar agar Dirut Perumda Tirtauli dapat menjawab seluruh tuntutan dari massa Gerakan Mahasiswa Berantas Mafia.

Walaupun seperti itu, massa tetap menerima tawaran dari pihak Perumda agar perwakilan 5 orang dari massa masuk untuk mendiskusikan hasil dari tuntutan.

"Baik teman-teman, sebenarnya kita sangat kecewa karena Dirut Perumda pergi keluar kota sementara kita sudah memasukkan surat pemberitahuan aksi sebelumnya ke Perumda Tirtauli. Yang diduga Dirut Perumda ternyata anti kritik tetapi walaupun seperti itu, kita sebagai kaum intelektual akan menerima tawaran dari Perumda agar 5 orang perwakilan masuk kedalam untuk berdiskusi," kata Indra Simarmata.

Dan pada akhirnya pun massa dari Gerakan Mahasiswa Berantas Mafia masuk kedalam ruangan untuk berdiskusi yang dihadiri oleh kepolisian, Kabag Humas Perumda Tirtauli, kepala cabang Perumda Batu 6 serta jajaran dari Perumda Tirtauli Pematangsiantar.

Mahasiswa berharap, agar Dialog itu memunculkan hasil yang baik tetapi pada nyatanya Pihak Perumda tidak memberikan ruang untuk perwakilan mahasiswa itu untuk menjelaskan terlebih dahulu atas tuntutan yang disuarakan.

"Izin pak, biarkan dulu kami menjelaskan tuntutan kami baru pihak bapak menjelaskan. Lagian tuntutan kami ini semua hanya bisa di jawab oleh Dirut Perumda Tirtauli pak, Jadi biarkan dulu saya untuk menjelaskan semuanya" ujar Indra Simarmata kepada kepala cabang Perumda tersebut.

Tetapi pihak Perumda tersebut tetap tidak memberikan ruang untuk berbicara selama dialog berjalan walaupun mahasiswa tersebut sudah meminta waktu untuk memberikan mereka berbicara terlebih dahulu sehingga mahasiswa tersebut pun langsung keluar dari ruangan dialog.

"Jika memang bapak tidak memberikan kami bicara, lebih baik kami keluar dari ruangan dialog ini. Saya rasa, ruangan dialog ini tidak menemukan jalan," ujar pimpinan aksi.

Sehingga mahasiswa tersebut pun langsung keluar meninggalkan ruangan dan mendesak Walikota Pematangsiantar untuk mencopot Plt Dirut Perumda Tirtauli Pematangsiantar karena sudah gagal dalam memimpin Perumda Tirtauli Pematangsiantar.

Mahasiswa tersebut pun mengecam akan turun jilid 2 jika Walikota Pematangsiantar tidak mengambil kebijakan secepatnya untuk mencopot Plt Dirut Perumda Tirtauli Pematangsiantar

Adapun tuntutan aksi mahasiswa ialah :

1.Menduga bahwa Perumda Tirtauli Pematangsiantar melakukan persekongkolan/konspirasi atas kejadian hilangnya ratusan meteran air masyarakat Siantar dan Simalungun

2. Mengecam Perumda Tirtauli atas tindakan pencabutan meteran air dengan sepihak.

3. Menduga Plt Dirut Perumda Tirtauli melakukan tindakan penyelewengan anggaran proyek meteran induk luar negeri sebesar 5 Miliar yang berasal dari RKAP Perumda Tirtauli tahun 2022

4. Mendesak Plt Dirut Perumda Tirtauli agar segera mengeluarkan anggaran pengadaan meteran dan perawatan meteran bagi masyarakat baik yang kehilangan meteran dan cabut meteran

5. Meminta agar aparat penegak hukum agar segera terjun langsung ke kantor Perumda Tirtauli untuk diperiksa

6. Meminta Plt Dirut Perumda Tirtauli Pematangsiantar untuk turun dari jabatannya jika tidak menyelesaikan persoalan meteran air yang menjadi kebutuhan utama masyarakat.

Penulis : Ari
Redaktur : Rudi