Foto bersama usai peresmian gedung P3S. (Foto/Istimewa). |
SIANTAR - mduma.id
Wali Kota Pematangsiantar dr Susanti Dewayani SpA bersama Ketua Umum Perkumpulan Persaudaraan Putra Solo (P3S) Jumadi SPdI MKom, Kapolres Pematangsiantar AKBP Yogen Heroes Baruno, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Pematangsiantar Muqorobin, dan Ketua P3S Kota Pematangsiantar Widadi, menandatangani prasasti peresmian Gedung P3S Kota Pematangsiantar, di Jalan Sisingamangaraja, Gang H Ibrahim Siregar, Kelurahan Bukit Sofa, Kecamatan Siantar Sitalasari, Minggu, 28 April 2024.
Peresmian juga dihadiri Ketua Dekranasda Pematangsiantar H Kusma Erizal Ginting SH, Pimpinan Bank Sumut Syariah yang juga mewakili Mitra PP Putra Solo Putra Lubis, serta Ustad Ramadi Afif Sitio Lc yang menyampaikan Tausiyah. Termasuk perwakilan Forkopimda lainnya.
dr Susanti dalam sambutannya mengapresiasi adanya Gedung P3S Pematangsiantar-Simalungun dan Sekitarnya.
dr Susanti berharap P3S dapat melaksanakan berbagai program dengan baik dan bersinergi dengan Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar ke depannya.
Lebih lanjut dr Susanti menyampaikan, Pemko Pematangsiantar melalui Dinas Ketenagakerjaan bekerjasama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mengadakan pelatihan-pelatihan, termasuk tata rias pengantin, menjahit, merenda, bordir, dan sebagainya.
Sehingga ibu-ibu dan remaja anggota P3S ke depannya bisa mengikuti pelatihan tersebut.
"Dan saya yakin dengan adanya gedung ini, program-program ke depannya dapat terlaksana," tukasnya.
Di momen bulan Syawal, dr Susanti mengucapkan Selamat Idul Fitri 1445 Hijriah, mohon maaf lahir dan batin.
Sebelumnya, Ketua Umum P3S H Jumadi SPdI MKom memohon kepada dr Susanti untuk meresmikan Gedung P3S.
"Semoga berkah khususnya untuk keluarga Putra Solo dan masyarakat Kota Pematangsiantar," sebutnya.
Menurut Jumadi, biaya pembangunan gedung tersebut sekitar Rp2 miliar dan dikerjakan secara maraton dan gotong royong.
"Arsiteknya dari Kota Solo," tukasnya.
Kapolres Pematangsiantar AKBP Yogen Heroes Baruno mengatakan, dilihat dari nama Yogen, tidak ada yang menyangka ia berasal dari Jawa Tengah.
"Dari awal saya sekolah, tidak menyangka saya asli Jawa Tengah. Bahkan saat penempatan dari Akpol pertama di Yogya, semua nggak menyangka saya orang Jawa Tengah. Dipikirnya Saya dari timur Gorontalo sana. Hingga kemudian saya ngomong pakai bahasa Jawa. Yogen itu berasal dari bapak saya Yogya, ibu saya Sragen," terangnya.
Tahun 2020-2021, lanjutnya, ia dinas tidak pernah keluar Jawa.
Sampai akhirnya ia mendapat TR sebagai Kapolres di Kota Pematangsiantar.
AKBP Yogen mengaku merasa terhormat bisa menghadiri acara tersebut.
Penulis : Ari
Redaktur : Rudi