Wakil Bupati Pakpak Bharat memberikan sambutan. (Foto/Dok. Kominfo Pakpak Bharat). |
Pakpak Bharat – nduma.id
Bulan suci Ramadhan tidak hanya menjadi momen untuk merayakan kemenangan diri sendiri dalam mengendalikan hawa nafsu, namun juga menjadi waktu yang tepat untuk mempererat tali silaturahmi dan menciptakan kebersamaan di tengah-tengah masyarakat.
Selasa 3 April 2024, Wakil Bupati Pakpak Bharat menggelar Buka Puasa Bersama sebagai sarana untuk menyatukan hati dan pikiran terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
“Selamat datang tamu undangan kami semua yang kami muliakan, hari ini kita berbuka puasa di sini dengan harapan, keutamaan dan pahala bulan ramadhan yang penuh berkah ini kita bisa dapatkan,” ucap Wakil Bupati Pakpak Bharat, H Mutsyuhito Solin, Dr, M.Pd.
Buka Puasa Bersama di Rumah Dinas Wakil Bupati Pakpak Bharat ini berlangsung meriah dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, seperti masyarakat muslim di sekitar Salak, para Aparaturnya, Kantor Kementerian Agama Pakpak Bharat, dan Polres Pakpak Bharat.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Pakpak Bharat berharap semua bisa mendapatkan keutamaan dan pahala Ramadhan yang penuh berkah melalui berbagai amalan yang di lakukan di bulan suci ini.
Tak hanya itu, Sekretaris Daerah Pakpak Bharat juga menitipkan pesan untuk seluruh umat muslim di Kabupaten Pakpak Bharat, agar bisa menjalankan ibadah puasa dengan sebaik-baiknya, dan membawa kebaikan bagi lingkungannya.
Hal ini juga merupakan ajakan untuk memberikan kontribusi secara aktif bagi kemajuan Kabupaten Pakpak Bharat.
“Selamat menunaikan Ibadah Puasa bagi segenap umat Muslim di kabupaten Pakpak Bharat, kiranya dengan ibadah puasa ini juga membawa kebaikan bagi Kabupaten Pakpak Bharat,” ucap Jalan Berutu, S.Pd, MM, Sekretaris Daerah Pakpak Bharat mewakili Bupati Pakpak Bharat
Tak ketinggalan, Ust. Malindung Capah, S.Ag dalam ceramahnya menjelaskan tentang makna penting persaudaraan dan keterkaitan di antara manusia, sebagai bagian dari rencana-Nya yang begitu sempurna.
Ustaz ini mengutip kata-kata dari Surat Al Hujurat, Ayat 13, yang menjelaskan adanya perbedaan suku, bangsa, dan bahasa agar manusia dapat saling mengenal dan memahami perbedaan tersebut, bukan menjadi sebab untuk memecah belah satu sama lain.
“Maka begitulah seharusnya kedamaian dan kerukunan harus tercipta diantara sesama kita semua,” ucap Ust. Malindung Capah.
Penulis : Rudi
Redaktur : Son