Iklan Header

Kamis, 11 April 2024, 07:51 WIB
Last Updated 2024-04-13T02:02:43Z
aAir GalonAir KranKesehatanLifestyle

Air Kran atau Air Galon, Mana yang Lebih Sehat ?

Foto Ilustrasi.

Dairi – nduma.id


Kebutuhan akan air menjadi hal paling penting bagi manusia dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.


Dikonsumsi dalam berbagai bentuk, mulai dari memasak, mandi, mencuci bahkan untuk diminum.


Untuk keperluan sehari-hari ini, masyarakat banyak yang menggunakan air galon. 


Namun tak banyak dari mereka yang menggunakan air kran untuk memasak bahkan minum.


Nah pertanyaannya manakah yang lebih aman, antara air kran dan air galon ? Air galon memang terlihat lebih higienis, apalagi kemasannya aman dan sehat.


Menurut Hello Sehat, ternyata kita harus memperhatikan merk air galon terlebih dahulu, memperhatikan izin edar dari dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan telah diuji sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI).


“Air minum yang belum mendapatkan izin dari BPOM dan SNI berisiko mengandung berbagai jenis bakteri patogen yang menyebabkan penyakit.” di kutip dari Hello Sehat, Kamis, (11/4/2024).


Selain itu juga harus mencari tahu kadaluarsa dan standarisasinya.


Meski air tidak bisa kadaluarsa namun air kemasan di galon berbahan dasar plastik sehingga beresiko terkontaminasi bakteri dan zat kimia beracun.


Selain itu ketika air galon terpapar sinar matahari secara terus-menerus bisa membuat bahan kimia plastik bisa luruh ke dalam air.


Sedangkan air kran akan berbeda-beda tergantung dari mana sumbernya, bisa dari sumur, PErusahaan Air Minum (PAM) dan lain sebagainya.


Jika sumbernya dari PAM maka lebih aman untuk diminum.


Akan tetapi air-air ini akan mengalami penurunan kualitas ketika proses pengaliran ke rumah-rumah yang disebabkan oleh pipa atau masalah teknis lainnya.


Sangat memungkinkan bakteri berkembang di antara pipa yang membuat air tidak aman jika diminum secara langsung.


Sementara air tanah yang dari sumur dianggap lebih riskan karena belum terjamin mutunya, sehingga jangan gunakan untuk diminum atau dimasak jika belum teruji.


Beberapa bakteri yang ada di tanah, sungai dan danau seperti Clostridium botulinum masih bisa hidup di atas suhu 100 derajat Celcius.


Bakteri ini bisa menyebabkan penyakit botulisme pada manusia yang terinfeksi.


Jika ingin menggunakan air kran, maka cobalah terlebih dahulu kualitas air tersebut di laboratorium.


Jika sudah dinyatakan bebas bakteri, virus, atau racun maka rebus air hingga titik mendidih yaitu seratus derajat Celcius.


Biarkan air mendidih selama paling tidak sepuluh menit sebelum mematikan api kompor.


Jadi, jawaban atas pertanyaan, air kran atau air galon mana yang lebih sehat, tidaklah sederhana.


Kuncinya adalah mencari dan menggunakan sumber air yang memenuhi persyaratan kesehatan dan menjaga kebersihan serta sanitasinya.


Semoga artikel ini dapat memberikan manfaat dan pengetahuan bagi pembaca dalam memilih sumber air untuk kebutuhan sehari-hari.


Sumber : Lebih Menyehatkan Mana Antara Air Keran Rebus dan Air Galon? Ini Penjelasan Ahli

Redaktur : Rudi