dr. Boksa Tampubolon AIFO-K. (Foto/Rudi). |
DAIRI, Sidikalang – nduma.id
Kesadaran untuk donor darah ternyata penting dilakukan.
Tidak hanya untuk kemanusian tetapi juga kesehatan diri.
dr. Boksa Tampubolon, AIFO-K, kepala Unit Donor Darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Dairi mengatakan, Kesadaran masyarakat untuk melakukan Donor Darah secara sukarela masih rendah, karena menurutnya kebanyakan masyarakat memang belum memahami manfaat donor darah untuk kesehatan.
Karena itu sosialisasi dengan jemput bola Donor Darah ke beberapa lembaga masih terus di lakukan oleh Palang Merah Indonesia Kabupaten Dairi.
“Masih kurang ya,“ kata dr. Boksa Tampubolon, Rabu (6/3/2024) kemarin.
Boska menjelaskan karakteristik masyarakat dalam mendonorkan darah masih bergantung kepada petunjuk organisasi.
“Karakteristiknya pertama Donor Darah karena ada suatu petunjuk dari atas organisasi. Dalam rangka ini, banyaklah. Artinya lebih kepada karena perintah institusi atau ada suatu gebrakan. Tapi itu pun syukur, itu suatu motivasi, inisiasi program yang baik dari organisasi,” ujarnya.
Selain itu Boksa juga menilai ada bayangan literasi di masyarakat dengan Donor Darah akan jadi sakit, sehingga masyarakat masih merasa takut Donor Darah.
“Justru nggak, akan lebih sehat. Saya terangkan manfaatnya. Beberapa komunitas-komunitas sudah saya jalani tetapi tidak langsung berbanding lurus apa yang kita lakukan, begitu juga respon orang nggak lebih karena suatu perintah tadi dan rasa takutnya untuk Donor Darah,” sahut Boksa.
Karena itu pihaknya masih terus gencar melakukan sosialisasi terkait manfaat Donor Darah secara kesehatan.
Boksa juga siap di undang untuk menjelaskan manfaat donor darah.
“ Kita siap sosialisasi manfaat Donor Dara secara kesehatan 5 menit saja, kalau ada tanya jawab jadi 10 menit lah,” tandas Boksa.
Sosialisasi ini menurutnya sangat penting karena organisasi atau satuan unit Donor Darah di bawah Palang Merah Indonesia tidak berfungsi tanpa ada pendonor.
Salah satu caranya dikatakan dengan mencari, mengembangkan, menumbuhkan lumbung-lumbung donor darah, komunitas-komunitas peduli darah.
Karena itu pendekatan secara positif menurutnya adalah dengan sosialisasi menyadarkan masyarakat untuk Donor Darah demi kesehatannya.
“Tidak sekedar frame berpikirnya, oh saya membantu, oh kemanusiaan, oh demi orang lain, oh menolong nyawa, no..no...no... tetapi yang lebih terpenting donor darah agar sehat,” tukasnya.
Menurutnya ada beberapa pemahaman yang perlu di kaji.
Dengan Donor Darah akan mengurangi resiko pengentalan darah, HB yang tinggi, terlalu hitam, zat besinya tinggi, eritrosit nya tinggi.
Di contoh kan dalam kasus-kasus di rumah sakit ada yang sampai buang darah, itu karena HB-nya terlalu kental, kemudian nyeri kepala, nyeri batang leher, sulit konsentrasi dengan analisa pekerjaan yang detail, sulit tidur.
Karena itu salah satu manfaat dari Donor Darah di katakan nya adalah untuk mengurangi resiko hipertensi yaitu stroke, kemudian mengurangi resiko penumpukan kolesterol jahat, low density lipoprotein pada pembuluh darah, jantung koroner, sehingga tidak berisiko kena penyakit jantung koroner pakai cincin.
Kemudian dengan Donor Darah pendonor gratis pemeriksaan beberapa penyakit menular seperti Hepatitis B, Hepatitis C, Sifilis dan lainnya.
“Pemeriksaan HB, konsultasi ke dokter, pemeriksaan tekanan darah, itu semua gratis, dengan demikian, kenapa kita tidak Donor Darah per 3 bulan sekali, kita jadi tahu status kesehatan kita secara spesifik dengan Donor Darah, kemudian adalah rasa bersyukur tadi dengan sekantong darah kita sudah berhasil memberikan kepedulian satu nyawa terselamatkan,” katanya.
Saat ini stok darah di PMI Kabupaten Dairi kata Boksa masih cukup.
“Data pendonor yang memang aktif di sini, yang rutin ada sampai 300 an, tetapi yang 300 an ini mereka juga bisa lupa, maka kita telepon setiap per 3 bulan,” ujar Boksa.
Penulis : Rudi
Redaktur : Son