Petugas Satpol PP dan odong-odong. (Foto/Istimewa). |
SIANTAR - nduma.id
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Pematangsiantar bersama sejumlah instansi terkait melakukan sosialisasi, penindakan, dan penataan odang-odong, Selasa 12 Maret 2024.
Sosialisasi dilakukan kepada pengusaha odong-odong dengan berbagai kesepakatan.
Kepala Satpol PP Kota Pematangsiantar Pariaman Silaen SH menuturkan, kegiatan ini berdasarkan keresahan masyarakat yang diakibatkan tingginya volume musik odong-odong sehingga kenyamanan dan ketenteraman terganggu.
Karena itu pihaknya menegur pemilik dan pengusaha odong-odong.
Terkait hal ini ada himbauan yang harus di sepakati seperti, odong-odong hanya bisa beroperasi pukul 16.00-22.00 WIB setiap harinya.
Kemudian, musik yang diputar saat odong-odong beroperasi adalah musik yang mendidik anak-anak.
Bila ditemukan pemilik odong-odong yang masih menggunakan house music dan sejenisnya saat beroperasi maka Satpol PP akan melakukan penertiban speaker.
Untuk rute odong-odong yakni Jalan WR Supratman-Jalan Ade Irma Suryani-Jalan Wahidin-Jalan WR Supratman-dan sebaliknya.
"Selain itu, gandengan odong-odong maksimal 3 dan tidak diperkenankan parkir berlapis saat beroperasi," katanya.
Kesepakatan lainnya, jumlah odong-odong yang beroperasi maksimal 10 unit setiap hari dari 26 unit odong-odong yang terdata.
Tidak diperbolehkan menambah unit odong-odong dari 26 unit yang terdata pada Komunitas Motor Gembira Kota Pematangsiantar sebelum ada regulasi yang mengatur terkait keberadaan odong-odong di Kota Pematangsiantar.
Terakhir, Ketua Komunitas Motor Gembira Odong-odong Kota Pematangsiantar secara rutin mengimbau anggota paguyuban untuk menaati kesepakatan bersama.
Penulis : Ari
Redaktur : Rudi