Iklan Header

Minggu, 17 Maret 2024, 17:42 WIB
Last Updated 2024-03-17T10:42:40Z
DairiHoltikulturaPertanian

Jemput Bola, Bupati Dairi Percepat dan Memantapkan Proyek Hortikultura di Area Lahan Kering

Bupati Dairi bertemu rombongan Direktur Sayuran dan Tanaman Obat (STO) Kementerian Pertanian. (Foto/Dok. Kominfo Dairi).

DAIRI - nduma.id


Bupati Dairi, Dr. Eddy Keleng Ate Berutu, bertemu dengan Direktur Sayuran dan Tanaman Obat (STO) Kementerian Pertanian, Andi Muhammad Idil Fitri.


Mereka membahas percepatan dan pemantapan Proyek Pembangunan Hortikultura di Area Lahan Kering (HDDAP) di Restoran Kalasan Terminal Keberangkatan Bandara KNO, Medan pada Sabtu, 16 Maret 2024.


Pertemuan ini sebagai upaya untuk mendapatkan dukungan dan komitmen dari kepala daerah penerima program HDDAP dan menindaklanjuti progres pelaksanaannya. 


Eddy Berutu mengatakan bahwa pertemuan tersebut bertujuan untuk menghasilkan investasi terpadu dari olah tanah pertanian hingga pasar melalui pendekatan klaster untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan profitabilitas pertanian di lahan kering di lokasi terpilih di beberapa daerah di Indonesia, khususnya di Kabupaten Dairi.


"Kita harapkan pertemuan ini akan menghasilkan investasi terpadu dari olah tanah pertanian ke pasar melalui pendekatan klaster untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan profitabilitas pertanian lahan kering di lokasi terpilih yang ada di beberapa daerah di Indonesia, khususnya Dairi ," kata Eddy.


Proyek HDDAP ini didesain untuk membantu petani dalam meningkatkan produktivitas dan profitabilitas pada beberapa komoditi unggulan Dairi seperti bawang merah, cabai, dan sayuran hijau seperti kol dan wortel. 


Setidaknya ada 4 komoditas yang menjadi perhatian program HDDAP untuk Kabupaten Dairi.


"Bawang merah, cabai, sayuran daun dan wortel. Setelah dilakukan Survey Investigasi Design( SID) yang berbarengan dengan Feasibility Study atau Studi Kelayakan kita sudah dapatkan alokasi untuk Kabupaten Dairi seluas 606 ha dari semula 609 ha yang dikarenakan ada lokasi yang elevasi lahannya lebih dari 15 derajat," ujarnya.


Eddy mengungkapkan bahwa proyek ini mendukung strategi hortikultura dalam pedoman pengembangan dan modernisasi bidang pertanian. 


Setelah dilakukan Survey Investigasi Design (SID) yang berbarengan dengan Studi Kelayakan, mereka telah mendapatkan alokasi seluas 606 hektar dari semula 609 hektar. 


Penurunan tersebut disebabkan karena adanya lokasi dengan elevasi lahannya lebih dari 15 derajat.


Penulis : Rudi

Redaktur : Son