Usaha dagang Entina Erika Boru Sinaga. (Foto/Rudi). |
Medan - nduma.id
"Terbantu dan klaime asuransinya tak sulit. Langsung di transfer ke rekening tanpa potongan"
Begitulah penggalan kalimat curhat Entina Erika Boru Sinaga peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenaga Kerjaan kepada nduma.id Kamis 14 Maret 2024.
Kamis pagi tadi, katanya telepon Ibu 5 anak itu berdering, siapa sangka nomor panggilan tak terdata itu dari operator BPJS Ketenaga Kerjaan.
"Bilangnya suruh cek rekening karena uang sudah dikirim. Suruh cek anak, rupanya sudah masuk 42 juta," ujarnya.
Dengan dana transferan itu Ia mengaku sangat terbantu, apa lagi di kondisi ekonomi saat ini menjadi tulang punggung keluarga, khusunya membayar pinjaman di Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Erika Boru Sinaga, warga Dusun VII Desa Marindal II Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara ini merupakan salah satu dari sejumlah banyak peserta BPJS TK bukan penerima upah yang sudah merasakan manfaat program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Ia bercerita di bulan Oktober 2023 lalu keluarganya di tawari pengurus di desanya ikut menjadi peserta BPJS Ketenaga Kerjaan karena memiliki usaha dagang, dengan iuran 16.800 per bulan.
Dua bulan menjadi peserta BPJS, keluarganya berduka, Ia di tinggal pergi sang suami, Imanuel Simanungkalit.
"Sebelum meninggal ada minjam uang 50 Juta untuk modal usaha," ujarnya.
Februari 2024 kemarin, Erika di ingatkan oleh pengurus di Desanya untuk mengklaim asuransi Kepesertaan BPJS Ketenaga Kerjaan.
Kemudian Ia menghantar langsung berkas bukti kepesertaan itu ke kantor BPJS tanpa perantara.
"Berkasnya di hantar ke BPJS yang di depan Dwi Tunggal Tanjung Morawa itu. Trus di suruh nunggu di hubungi," tukas Boru Sinaga itu.
Saat ini usaha dagang rintisan suaminya itu di kelolanya sendiri di bantu buah hatinya.
Penulis : Rudi
Redaktur : Son