Alfri

Alfri

Halim

Wanseptember

Wanseptember
Jumat, 29 Maret 2024, 22:23 WIB
Last Updated 2024-03-30T15:32:12Z
DairiPertanianProyek Pengembangan Hortikultura

Berbiaya 1,87 Triliun, Bupati Dairi Incar Proyek Pengembangan HDDAP Untuk Majukan Petani

Bupati Dairi bersama petani. (Foto/Dok. Kominfo Dairi).

DAIRI – nduma.id


Kementerian Pertanian akan meluncurkan Proyek Pengembangan Hortikultura di Daerah Kering (HDDAP) dengan anggaran sebesar Rp 1,87 triliun, mulai tahun 2024 hingga 2028.


Kegiatan ini didanai oleh pinjaman dari Asian Development Bank (ADB) dan International Fund for Agricultural Development (IFAD) untuk meningkatkan produktivitas, kualitas dan rantai nilai produk hortikultura di Indonesia.


Pemerintah Kabupaten Dairi, yang telah mendapatkan alokasi lahan seluas 606 Ha yang tersebar di 5 Kecamatan, telah mempersiapkan diri untuk mendukung pelaksanaan proyek ini.


Bupati Dairi Dr. Eddy Keleng Ate Berutu, dengan didampingi oleh Kepala Dinas Pertanian, menegaskan bahwa Kabupaten Dairi siap mendukung proyek HDDAP ini, termasuk memiliki koperasi yang nantinya bisa bergabung dalam Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP).


Proyek HDDAP ini akan berfokus pada pengelolaan lahan kering dengan prinsip konservasi tanah dan air untuk mencegah degradasi lahan yang bisa menyebabkan lahan menjadi tidak produktif.


"Soal kesiapan, dari 13 kabupaten yang terpilih se-Indonesia, Dairi salah satu yang paling siap, baik dari segi lahan, petani dan kelembagaannya, karena kita sudah punya koperasi yang nanti bisa kita giring sebagai off taker yang bergabung dalam Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP)," kata Eddy, Kamis (28/3/2024).


Ada 4 komoditas unggulan yang akan dikembangkan dalam program ini, seperti bawang merah, cabe merah, wortel dan sayuran daun yang akan dikembangkan pada musim tanam pertama, dimusim tanam kedua, dan seterusnya dapat dikembangkan dengan komoditas hortikultura lahan kering lainnya.


Dalam program ini, HDDAP memiliki program "kampung hortikultura", hasil investasi terpadu mulai dari hulu ke hilir, yang bertujuan untuk menjadikan petani maju dan modern serta mandiri dalam pengembangan pertanian.


"Melalui HDDAP ini bisa menjadi masa depan pertanian kita khusus hortikultura. Jangan salah, meskipun disini nanti ada kopi, bisa juga dilakukan tumpang sari dengan tanaman hortikultura didalamnya sebagai komoditi utama," tegas Eddy Berutu.


Senada dengan bupati, Kadistan, Robot Simanullang menjelaskan HDDAP ini adalah kerjasama Kementerian Pertanian dengan ADB, dan IFAD lembaga yang menagani pembiayaan bidang pertanian.


"Ya, seperti dijelaskan pak bupati tadi, kita dapat 606 ha, dengan konsep bahwa HDDAP ini memiliki program kampung hortikultura. Ini adalah proyek investasi terpadu mulai dari hulu ke hilir yang semuanya dikawal yang biasa disebut agribisnis untuk menjadikan petani maju dan modern dan petani mandiri," kata Robot.


Konsep ini, jelas Robot selama 5 tahun program, bibit dan pupuk akan disediakan serta semua kegiatan akan dikawal dan dilaksanakan dengan skema agribisnis.


Selanjutnya, selama 5 tahun berikutnya, seluruh kegiatan akan menjadi swadaya petani, yang bisa diperoleh melalui skema KUR, bantuan pemerintah atau modal sendiri.


Dairi dipilih menjadi salah satu kabupaten yang terpilih dalam proyek ini karena keseriusan Bupati dalam memperlihatkan potensi hasil panen hortikultura yang dimiliki oleh daerahnya dan bersedia bekerja sama dengan pihak ADB dalam mengembangkan pertanian di daerahnya.


Proyek ini menjadi harapan untuk masa depan petani dan pertanian Indonesia, serta memberikan kontribusi besar bagi ekonomi yang berkelanjutan dan lebih adil.


Mari dukung program ini sebagai upaya kita semua dalam menjaga keberlanjutan pertanian Indonesia dan pemanfaatan lahan-lahan kering yang ada.


Pertanian merupakan sektor penting dalam memenuhi kebutuhan pangan dan merupakan sumber pendapatan bagi jutaan petani di Indonesia.


Penulis : Rudi

Redaktur : Son