Foto bersama usai gelaran acara. (Foto/Istimewa). |
SIANTAR - nduma.id
Mengawali sambutannya, dr Susanti menceritakan kondisi kerukunan di Kota Pematangsiantar.
Terbukti, Kota Pematangsiantar meraih posisi 11 kota paling toleran di Indonesia.
"Naik dari nomor urutan 31 di seluruh Indonesia," sebut dr Susanti disambut tepuk tangan hadirin yang hadir.
Tidak lupa, dr Susanti mengucapkan terima kasih kepada Muhammadiyah yang telah turut menjaga kerukunan di Kota Pematangsiantar.
Menurut dr Susanti, ideopolitor merupakan semangat untuk membahas organisasi sebagai bagian integral pemerintah daerah.
dr Susanti berharap Muhammadiyah dapat menjalin sinergi untuk bersama membangun daerah menuju yang lebih baik.
Kegiatan ini akan bermuara bagaimana menciptakan stabilitas yang kondusif karena akan berpengaruh bagi daerah, di mana ekonomi akan berputar lebih kencang dan ini berpengaruh kepada masyarakat.
"Kita tahu organisasi Muhammadiyah berkembang pesat dan sudah memiliki beberapa rumah sakit, begitu juga dengan bidang pendidikan. Harapan kami, dengan kolaborasi dan akselerasi dapat bersama mewujudkan Pematangsiantar Sehat, Sejahtera, dan Berkualitas," tutur dr Susanti.
Sementara itu, Ketua PW Muhammadiyah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) Prof Dr Hasyimsyah Nasution MA mengatakan sosialisasi ideopolitor merupakan instruksi pimpinan pusat.
"Saya mendapat laporan, pelaksanaan Milad Muhammadiyah ke-111 di Pematangsiantar berjalan dengan baik. Salah satu unsur yang memperkuat eksistensinya adalah ideologi Muhammadiyah yang merupakan gerakan Islam," tukasnya.
Ditegaskannya, Muhammadiyah terus menghormati toleransi dengan tidak mengorbankan akidah.
Terus bergerak dengan inovasi dalam pengajaran agama yang kondisional dan harus terus berkembang.
Karena ideologi sesuatu yang dianggap benar dan diperjuangkan untuk menginspirasi semua hukum yang tidak boleh bertentangan dengan Pancasila.
"Politik adalah art make possible atau seni membuat kemungkinan, makanya kita yang diberi amanah garus menjalankannya untuk kebaikan bersama mencapai cita-cita dan perjuangan hidup," terangnya.
Sementara itu, Pimpinan PD Muhammadiyah Kota Pematangsiantar Dr Ahmad Fithrianto mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang hadir, termasuk dukungan dr Susanti
"Kami yakin, kehadiran bapak dan ibu akan memberi warna tersendiri pada pelaksanaan kegiatan," ujarnya.
Dijelaskannya, Dialog Ideopolitor dilaksanakan PD Muhammadiyah Kota Pematangsiantar sesuai instruksi pimpinan pusat.
Acara diikuti 150 peserta dari PD Muhammadiyah Kota Pematangsiantar, ditambah dari perwakilan majelis cabang hingga ranting, serta organisasi otonom.
Dialog ini dilakukan bertujuan untuk memahami penguatan terhadap tiga aspek penting berkaitan, yaitu ideologi, politik, dan organisasi.
Kegiatan ini dihadiri para Penasehat PD Muhammadiyah Kota Pematangsiantar, pimpinan majelis dan lembaga pimpinan organisasi otonom Muhammadiyah, Pimpinan Cabang Muhammadiyah dan Cabang Aisyiyah se-Kota Pematangsiantar, Pimpinan Ranting Muhammadiyah dan Aisyiyah se-Kota Pematangsiantar, serta para pimpinan amal usaha Muhammadiyah.
Penulis : Ari
Editor : Rudi