Alfri

Alfri

Halim

Wanseptember

Wanseptember
Kamis, 01 Februari 2024, 18:02 WIB
Last Updated 2024-02-01T11:02:57Z
DemontrasiPolisiProgram Keluarga HarapanSiantar

Gemuruh Tembus Pintu Besi Gerbang Kantor Walikota Siantar, Protes Penyalahgunaan PKH dan BPNT

Pintu gerbang kantor Walikota Siantar di robohkan masa aksi. (Foto/Ari).

SIANTAR - nduma.id


Belasan mahasiswa yang menamakan diri Gerakan Mahasiswa dan Rakyat Untuk Perubahan (Gemuruh) kembali melakukan aksi terkait penyalahgunaan Bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).


Gemuruh menggeruduk kantor walikota demi kepentingan masyarakat khususnya di kota Pematangsiantar, Kamis 1 Februari 2024.


Aksi Gemuruh dipimpin Chotibul Umam Sirait selaku Presidium gemuruh, Khairil Mansyah Sirait selaku koordinator aksi dan Bill Fattah Uyin Selaku koordinator lapangan.


Aksi diawali di depan pintu gerbang kantor Walikota Siantar, massa aksi berdiri tegak didepan pintu gerbang meskipun berhadapan langsung dengan aparat kepolisian juga satpol PP.


Bill Fattah dalam orasinya mengatakan kedatangan mereka sebagai bentuk perlawanan terhadap pemko Siantar yang tidak mampu menjalankan program pemerintah dengan baik.


"Beberapa pimpinan aksi kita telah dilaporkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, tetapi hal itu tidak menyurutkan semangat kita," sebut Bill Fattah.


Presidium gemuruh, Choirul Imam Sirait mengatakan mahasiswa tidak akan pernah mundur.


"Kepada ibu walikota Siantar, dr Susanti Dewayani, kami berharap supaya hadir menemui kami," tegas Chotibul Sirait.


"Hari ini sama-sama kita lihat pemerintah kota Siantar yang dipimpin Ibu dr Susanti Dewayani adalah orang yang penakut. Sudah 3 kali kita melakukan aksi unjuk rasa tetapi sampai hari ini kita tidak ditanggapi dan direspon nya dengan baik,"  sambung Chotibul Sirait.


Kemudian presidium Aksi gemuruh itu mengintruksikan massa menyanyikan Garuda Pancasila dengan suara lantang sambil berupaya masuk ke areal kantor walikota meskipun petugas menghalangi mereka masuk sehingga terjadi aksi dorong mendorong pintu gerbang antara petugas dengan mahasiswa.


Kali ini mereka gagal menembus pagar besi pintu gerbang sekaligus gagal menembus pagar betis petugas.


"Kita dihadapkan dengan barisan polwan, bukan polisi laki-laki, maka mohon hentikan," kata bill Fattah yang mengambil alih sementara komandan.


Selanjutnya koordinator lapangan itu mengintruksikan massa bernyanyi buruh tani mahasiswa rakyat miskin kota.


Selanjutnya, koordinator aksi, Khairil Mansyah yang berorasi. 


Dalam orasinya, Khairil Mansyah mendesak Walikota menjumpai mereka.


"Jangan halang-halangi kami masuk," sebut Khairil Mansyah.


Salah satu peserta aksi bernama Andri Napitupulu juga berorasi yang mengatakan mereka tidak akan mundur demi memperjuangkan hak rakyat yang termarjinalkan.


"Meskipun kita dihadapkan dengan polwan, kita tidak takut dan tetap menerobos masuk," tegas Andri Napitupulu.


Puncaknya, Andri mengintruksikan Massa aksi menebus pagar besi.


Akhirnya pagar besi berhasil diruntuhkan.


Hidup mahasiswa.... hidup mahasiswa... hidup Rakyat Indonesia... hidup Rakyat Indonesia... Sebut masa aksi sambil mendorong pagar besi hingga pagar besi pintu gerbang walikota itu tumbang.


Selanjutnya mereka berupaya masuk ke kantor walikota, tetapi mereka tidak bisa karena masih dihalau pagar betis aparat kepolisian juga satpol PP.


" Jika kita tetap dihalangi, maka akan kita bakar ban disini," kata khairilmansyah.


Tidak mau mahasiswa bakar ban diareal halaman kantor walikota, Wakapolres Siantar, Kompol Pardamean Hutahaean melakukan negoisasi kepada para pimpinan aksi.


"Kalian boleh masuk dan berorasi tepat depan kantor walikota, tetapi tidak boleh melakukan anarkis. Cukup orasi dengan bahasa sopan," tegas Wakapolres Siantar itu.


Kemudian massa berdiri tepat depan kantor walikota sambil berorasi yang dipimpin para pimpinan Gemuruh.


Sebelumnya gemuruh sudah melakukan aksi pertama kali dengan isu yang sama pada, Kamis 25 Januari 2024 lalu, kemudian Senin 29 Januari 2024.


Penulis : Ari

Editor : Rudi