Suasana cek lokasi TPU. (Foto/Ari). |
SIANTAR - nduma.id
Pemerintah Kota (Pemko) Pematang Siantar mempersiapkan lahan seluas 4,1 hektare untuk tempat pemakaman umum (TPU).
Lahan tersebut berlokasi di Kelurahan Gurilla, Kecamatan Siantar Sitalasari, Kota Siantar.
Wali Kota tampak bersama sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) meninjau lokasi tersebut, Kamis 11 Januari 2024.
Wali Kota Pematang Siantar dr Susanti Dewayani SpA mengatakan pengadaan TPU tersebut menjawab kebutuhan lahan pemakaman yang cukup tinggi, bahkan sangat mendesak di Kota Pematang Siantar dalam beberapa tahun terakhir.
Dalam kunjungan tersebut, dr Susanti merasa puas karena keluhan masyarakat akhirnya terjawab.
"Alhamdulillah, puji Tuhan kita akhirnya mendapatkan hasil dari penantian kita, mungkin sudah sejak 20 tahun lalu mengenai tanah perkuburan," sebut dr Susanti.
dr Susanti menjelaskan, selama ini Pemko Pematang Siantar terus mencari lahan dengan luas yang cukup untuk kebutuhan pemakaman dalam jangka panjang.
Proses demi proses telah dilalui hingga akhirnya menemukan lahan di Kelurahan Gurilla.
Diterangkan dr Susanti, proses kepemilikan lahan dengan mempertimbangkan penilaian harga dari Kantor Jasa Penilaian Publik (KJPP) senilai Rp 5 Miliar per 18 Desember 2023.
Angka tersebut disepakati oleh pemilik lahan, Tiur Parulian Siboro yang sebelumnya memberikan penawaran di angka Rp 5,5 Miliar.
Kesepakatan Pemko Pematang Siantar dengan Tiur Parulian Siboro dilakukan 22 Desember 2023.
Selanjutnya proses pembelian atau ganti rugi senilai angka yang ditetapkan KJPP dirampungkan pada 29 Desember 2023.
"Angka kematian di Kota Pematang Siantar dari tahun 2022, ada 1.453 orang. Angkanya semakin naik, dan menjadi masalah ketika lahan perkuburan terbatas," ujar dr Susanti.
Pada kesempatan tersebut, dr Susanti meminta OPD Pemko Pematang Siantar di bawah arahan Plh Sekretaris Daerah (Sekda) untuk segera melengkapi proses pemanfaatan TPU.
Sehingga masyarakat dari semua agama tidak lagi kesulitan mencari lahan untuk memakamkan anggota keluarga yang meninggal dunia.
Sementara itu, Plh Sekda Kota Pematang Siantar Junaedi Sitanggang SSTP MSi mengatakan, lahan TPU nantinya akan dibagi untuk masyarakat Muslim dan Kristen.
Oleh karena itu, diskusi dengan organisasi keagamaan akan dilakukan dalam waktu dekat.
"Mungkin hadapnya nanti, luas per kuburan berapa, penataannya bagaimana, jalannya bagaimana. Ini akan kita diskusikan dengan tokoh agama," kata Junaedi.
Senada dengan Junaedi, Plt Kepala Dinas PUTR, Sofyan Purba mengatakan Pemko Pematang Siantar akan mendesain lahan TPU layaknya ruang terbuka hijau, dan memiliki jangka panjang hingga 20-30 tahun ke depan.
"Kita ingin mendesain bagaimana TPU ini tidak menciptakan kesan angker, justru sebaliknya. TPU ini akan memiliki taman, ruang terbuka hijau, dan dilengkapi sarana prasarananya," tutur Sofyan.
Terkait hal itu, sejumlah tokoh masyarakat yang ikut langsung ke lokasi, menyambut baik adanya TPU tersebut.
Mereka mengaku selama ini bingung mencari lokasi pemakaman.
Sejumlah TPU pemerintah, katanya, sudah penuh.
Sedangkan TPU milik swasta memberi tarif yang kurang cocok untuk masyarakat ekonomi rendah.
"Di daerah saya tinggal, Pemakaman Kristen di Kampung Kristen (Kecamatan Siantar Selatan) di samping rumah saya. Banyak warga kesulitan karena nggak ada lagi lahan yang kosong," terang Hendra Marbun, pengurus STM di Kelurahan Kristen.
Hendra berharap dengan adanya lahan TPU tersebut, bisa mengakomodir masyarakat ekonomi menengah ke bawah.
"Kadang-kadang miris dengarnya. Ada yang dibawa ke TPU swasta dengan harga yang cukup mahal. Kalau masyarakat miskin, sulit sekali," katanya.
Senada dengan Hendra, Muslimin Akbar selaku tokoh masyarakat Muslim mengatakan warga sudah mendambakan adanya pemakaman. Ia sangat mengapresiasi Pemko Pematang Siantar yang telah menemukan lahan TPU.
"Mudah-mudahan bisa secepatnya bisa digunakan," harap Muslimin.
Penulis : Ari
Editor : Rudi