Alfri

Alfri

Halim

Wanseptember

Wanseptember
Kamis, 18 Januari 2024, 20:29 WIB
Last Updated 2024-01-18T13:29:58Z
KesehatanSiantarStunting

Pemko Sianțar Review Kinerja TPPS

Wali Kota Pematang Siantar dr Susanti Dewayani SpA. (Foto/Istimewa).

SIANTAR - nduma.id


Wali Kota Pematang Siantar dr Susanti Dewayani SpA memberikan arahan dan bimbingannya sebelum membuka kegiatan Aksi 8 Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting (Review Kinerja TPPS) di Ruang Serbaguna Pemko Pematang Siantar, Kamis, 18 Januari 2024 pagi.


Disana ia menyampaikan seluruh Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dan stakeholder harus bergerak bersama, berkolaborasi, dan berinovasi melakukan inovasi terbaik dalam upaya percepatan penurunan Stunting di Kota Pematangsiantar.


Serta melakukan monitoring dan evaluasi di setiap kegiatan terkait Stunting secara transparan dan akuntabel.


Menurut dr Susanti, Review Kinerja Tahunan merupakan kegiatan penilaian yang dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemko) terhadap kinerja pelaksanaan program dan kegiatan pencegahan serta penurunan Stunting selama satu tahun terakhir.


Review kinerja mengukur capaian semua kegiatan selama satu tahun terakhir terhadap pelaksanaan program percepatan penurunan Stunting mulai aksi 1 sampai aksi 7 Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting (PPS).


Diterangkannya, tujuan dari dilaksanakannya Aksi 8 Konvergensi PPS dalam Review Kinerja adalah mendapatkan informasi tentang capaian kinerja program serta kegiatan pencegahan dan penurunan Stunting satu tahun berjalan, mendapatkan informasi tentang kemajuan pelaksanaan kegiatan pencegahan dan penurunan Stunting yang telah direncanakan, mengidentifikasi pembelajaran dan merumuskan masukan perbaikan sebagai umpan balik untuk perencanaan dan penganggaran program/kegiatan prioritas, penetapan lokasi fokus, serta desain dan upaya perbaikan penyampaian layanan pada tahun berikutnya.


Sedangkan output yang diharapkan dari pelaksanaan review kinerja ini, lanjutnya, adalah dokumen yang berisikan informasi tentang kinerja program/kegiatan pencegahan dan penurunan stunting dalam hal realisasi output (target kinerja cakupan intervensi gizi spesifik dan sensitif), realisasi rencana kegiatan pencegahan dan penurunan Stunting, realisasi anggaran program/kegiatan pencegahan dan penurunan Stunting, faktor-faktor penghambat pencapaian kinerja dan identifikasi alternatif solusi, perkembangan capaian outcome (prevalensi Stunting), dan rekomendasi perbaikan berupa efektivitas kegiatan yang berperan dalam pencegahan dan penurunan Stunting.


Stunting, lanjut dr Susanti, sangat erat kaitannya dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia.


"Maka dari itu, dalam upaya penanggulangan stunting dibutuhkan kepedulian dan komitmen dari berbagai pihak untuk bersama-sama melakukan perbaikan gizi masyarakat terutama ibu hamil, ibu menyusui dan balita," tukasnya.


Dilanjutkan dr Susanti, penanganan kasus Stunting adalah di 1.000 hari pertama kehidupan (HPK), yaitu sejak hamil hingga anak berusia 2 tahun.


Sehingga perlunya perhatian pada ibu hamil dan balita di bawah 2 tahun, baik melalui intervensi gizi spesifik maupun intervensi sensitif perlu terus kita upayakan.


"Saya selaku Wali Kota Pematang Siantar yakin dan optimis, dengan komitmen yang kuat dan kerja sama dari semua sektor untuk menjalankan upaya percepatan penurunan Stunting dengan mengoptimalkan anggaran yang ada. Semua tim percepatan penurunan Stunting dan stakeholders harus bergerak bersama, berkolaborasi, bersinergi, melakukan inovasi terbaik, serta melakukan monitoring dan evaluasi di setiap kegiatan terkait Stunting dengan transparan dan akuntabel," terang dr Susanti.


Dengan demikian, lanjutnya, tumbuhlah generasi-generasi emas dari Kota Pematang Siantar, sebagai cikal bakal pemimpin di masa depan, baik tingkat daerah maupun tingkat nasional.


"Harapan saya ke depan semoga upaya kita dalam pencegahan dan penurunan Stunting di Kota Pematang Siantar dapat terwujud. Sehingga prevalensi Stunting di Kota Pematang Siantar dapat diturunkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi Kota Pematang Siantar yaitu Pematang Siantar Sehat, Sejahtera, dan Berkualitas," sebut dr Susanti.


Sementara itu, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kota Pematang Siantar Jurist Precisely Sitepu SH MH mewakili Forkopimda menyampaikan agar program berhasil, harus ada anggaran.


"Silakan gunakan anggaran yang tepat guna dan tepat sasaran sesuai visi Pematangsiantar Sehat, Sejahtera, dan Berkualitas," katanya.


Penulis: Ari

Editor : Rudi