Kapolres Siantar memberikan materi. (Foto/Ari). |
SIANTAR - nduma.id
Forum Grup Discussion (FGD) digelar di SMA Kampus bertempat di Aula Menza SMA Nommensen, Jalan Sangnaualuh, Kelurahan Siopat Suhu, Kecamatan Siantar Timur, Kota Siantar, Senin, 18 Desember 2023 pagi sekira pukul 08.00 WIB.
Di Acara itu Kapolres Pematang Siantar AKBP Yogen Heroes Baruno menyampaikan kata sambutannya dengan 3 tema yakni Narkoba, Kekerasan terhadap anak dan Bullying.
Terkait Narkoba, Kata Kapolres pada 11 September lalu Presiden memanggil Kapolda dan Pangdam dalam rapat terbatas di Istana terkait bagaimana Sumatera Utara menjadi salah satu provinsi dengan tingkat penyaluran narkoba yang tertinggi di Indonesia.
Saat itu dirapatkan dan semua sepakat bahwa narkoba adalah kejahatan luar biasa atau extra ordinary crime.
"Kita harus menghindari yang namanya narkoba kalau kita masih mau punya masa depan yang bagus, karir yang bagus," kata Kapolres.
Masalah Narkoba katanya sudah menjadi kejahatan Internasional yang melibatkan antar negara.
Kejahatan Narkoba juga dapat menimbulkan kejahatan lainnya.
Karena itu Presiden meminta polisi untuk action terhadap kasus narkoba.
Dalam waktu 3 bulan jajaran Polres, Polda, BNN disebut sudah menangkap sekitar 2.000 tersangka dengan barang bukti ratusan kilogram sabu-sabu, ganja, kebun ganja, dan ribuan ekstasi.
"Inilah yang sudah dilakukan oleh jajaran sehingga pada saat kunjungan komisi III mereka mengapresiasi apa yang dilakukan jajaran Polda Sumut dan BNN," sebut Kapolres.
Itu juga di nilai menjadi hasil positif yang dilakukan seluruh jajaran.
"Tapi hal itu tidak akan memberi dampak yang signifikan apabila hanya dilakukan aparat penegak hukum," tandasnya.
Terkait kekerasan terhadap anak, sambung Kapolres, banyak kasus mencuat baik dilakukan oleh orangtuanya sendiri atau saudaranya, tetangganya.
Kapolda meminta kasus-kasus terhadap anak harus mampu diselesaikan sehingga memberi kepastian hukum terhadap kasus tersebut
"Bullying merupakan kasus yang mungkin diawali dengan bercanda dengan kata-kata sebelum melakukannya dengan perbuatan dan malah berdampak pada kematian dan nanti lebih detail di jelaskan oleh ahlinya," terang AKBP Yogen.
Penulis : Ari
Editor : Son