Kapolres Siantar saat konferensi pers. (Foto/Ari). |
SIANTAR - nduma.id
Warga Pematang Siantar digegerkan dengan aksi 2 anak yang nekat menganiaya ayah kandungnya.
Akibatnya sang ayah meregang nyawa, Sabtu 30 Desember 2023 kemarin.
Peristiwa itu di picu cekcok keluarga.
Korban tewas, RSP (51) warga Siantar Martoba.
Sedangkan pelaku bocah berinisial R (18) dan I (16) saat ini sedang di amankan petugas.
"Keduanya sudah kita amankan bersama barang bukti satu potong celana pendek ada bekas bercak darah. Keduanya kini masih dimintai keterangan lebih lanjut oleh penyidik Satreskrim Polres Pematang Siantar," ujar Kapolres AKBP Yogen Heroes Baruno, Minggu (31/12/2023) siang.
Yogen mengatakan, korban sudah berpisah selama 3 tahun dengan istrinya.
Anak-anaknya tinggal bersama istrinya di Kota Batam selama ini.
Karena suasana perayaan Natal, istri korban dan anak-anaknya singgah di Kota Pematang Siantar untuk menemui korban di kediamannya.
Mengingat selain merayakan Natal, kedatangan istri korban dan anaknya sekaligus untuk menghadiri pemakaman kakek (ompung) anak-anak di daerah Kabupaten Toba.
Singkat cerita, korban dan istri bersama anak-anaknya berangkat menaiki mobil menuju Toba pada tanggal 26 Desember 2023 lalu.
Namun saat di perjalanan, korban cekcok di dalam mobil.
Kemudian tanggal 29 Desember 2023, anaknya (dua orang laki-laki) bersama anak perempuan mendatangi rumah korban.
Seketika itu anak-anaknya meminta sang ibunya pulang kembali bersama mereka ke Kota Batam dan tidak lagi tinggal bersama korban di Siantar.
Mendengar itu, korban tidak terima dan terjadi cekcok dengan anaknya di kediamannya.
Lantas, keesokan harinya, tanggal 30 Desember 2023, anak-anaknya kembali mendatangi korban di rumahnya untuk meminta ibunya kembali.
Tetapi yang terjadi saat itu justru korban mengambil sebilah celurit dan mengancam kedua pelaku (anaknya) pergi meninggalkan dari rumahnya.
Alhasil, kedua pelaku berhasil mengamankan celurit dari tangan korban dan diberikan kepada ibunya untuk disimpan.
Situasi pun sempat dingin seketika waktu itu.
Lalu ibunya pergi dengan anak perempuannya meninggalkan rumah.
Tak diduga kedua anaknya yang tinggal di rumah saat itu kembali cekcok dengan korban.
"Korban dan kedua pelaku terjadi pergumulan. Terjadi saling dorong, pukul dan tendang. Karena dua orang, sang ayah pun akhirnya kalah. Posisi ayah saat itu dalam kondisi telungkup ke arah lantai. Kemudian ditahan oleh lutut salah seorang pelaku lalu dipukuli keduanya berulang-ulang," tukasnya.
Ketika korban dilihat kedua pelaku tidak berdaya dan dalam keadaan lemas, kemudian meminta tolong kepada bibinya untuk membawa ke rumah sakit.
"Korban dinyatakan tidak berdaya dan akhirnya meninggal di rumah sakit Efarina," terangnya.
Motif kejadian sementara tidak adanya keharmonisan antara korban dah anak (pelaku) hingga terjadinya cekcok saat mengajak ibunya kembali pulang ke Kota Batam.
"Kalau sesuai keterangan ibu dari pelaku dan juga istri korban tidak ada masalah selama ini. Hanya saja cekcok dengan anak-anaknya dan terjadilah penganiayaan hingga menghilangkan nyawa orang tak lain ayahnya sendiri," pungkasnya.
Penulis : Ari
Editor : Rudi