Ketua PKK Dairi menunjukkan Ulos Silalahi. (Foto/Istimewa). |
DAIRI, Sidikalang – nduma.id
Ulos Silalahi, mahakarya dari Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi, telah berkembang sebagai fesyen dan pelestarian budaya.
Pemerintah Kabupaten Dairi berupaya melestarikan dan mengembangkan Ulos Silalahi menjadi produk ready to wear.
Ulos Silalahi telah tampil dalam ajang Eco Fashion Indonesia 2019 dan berbagai kegiatan bergengsi lainnya.
Berbeda dari ulos lain di sekitar Danau Toba, Ulos Silalahi memiliki kekhasan tersendiri dari segi warna, motif, dan sejarah budaya.
Ada 15 jenis Ulos Silalahi yang digunakan dalam upacara adat Batak.
Ulos ini memiliki tiga warna utama, warna pendukung, dan motif sederhana yang hanya berupa siluet garis di lembar kainnya.
Kini, Pemerintah Kabupaten Dairi bersama masyarakat berupaya melestarikan Ulos Silalahi dan mengembangkannya menjadi produk ready to wear untuk meningkatkan kesejahteraan penenun.
Ulos Silalahi telah dikembangkan menjadi fesyen dengan motif adat dan modern, ditenun menggunakan benang katun, serta menggunakan pewarna alam dari tumbuhan sekitaran Tao Silalahi.
Upaya pelestarian ini berhasil meningkatkan kesejahteraan petenun di Silahisabungan dan mempopulerkan Ulos Silalahi hingga ke kancah internasional.
Ulos Silalahi pernah tampil dalam ajang Eco Fashion Indonesia 2019 di Belgia, HUT Dekranasda ke-43 di Medan, Pameran Busana di Grand Indonesia Mall, Gala Dinner F1H2O di Balige, dan akan kembali memamerkan keindahannya dalam Aquabike Jetski World Championship Lake Toba 2023.
Penulis : Luhut
Editor : Rudi