Alfri

Alfri

Halim

Wanseptember

Wanseptember
Selasa, 21 November 2023, 09:25 WIB
Last Updated 2023-11-21T02:26:33Z
BawasluMedanOprasi Tangkap TanganPemilu 2024

OTT Oknum Bawaslu Medan, Bukti Praktik Politik Transaksional Nyata

Bobby Octavianus Zulkarnain. (Foto/Istimewa).

Medan - nduma.id


Kasus operasi tangkap tangan (OTT) terhadap salah satu anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Medan, Azlansyah Hasibuan, yang diduga melakukan pemerasan kepada calon anggota legislatif (Caleg) sangat membuat resah.


Bobby Octavianus Zulkarnain, Ketua Badan Media Cyber DPD Partai Gerindra Sumut menilai kasus ini menjadi bukti nyata bahwa praktik politik transaksional masih terjadi dan menjadi ancaman bagi penyelenggaraan Pemilu dan Pemilihan Legislatif 2024. 


Dia menyebutkan bahwa salah satu penyebabnya adalah pola kampanye yang lebih mengutamakan pencitraan ketokohan individu, bukan pada program yang ditawarkan oleh Caleg atau partai politik.


"Penyebabnya bermacam, salah satunya pola kampanye yang lebih mengarah kepada pencitraan ketokohan individu, bukan pada program," katanya, Senin (20/11/2023).


Menurut Bobby, hal ini berpotensi menimbulkan politik transaksional seperti suap atau politik uang yang melibatkan peserta dan penyelenggara. 


"Terbukti pada kasus ini, pelakunya adalah seorang penyelenggara Pemilu yang mestinya berkonsentrasi pada tugas pengawasan, bukan malah bermain-main dengan praktik politik transaksional," kata Boby.


Bobby mendorong agar penyelenggara dan peserta Pemilu harus lebih waspada dan memelihara asas jujur dan adil (jurdil) dalam pelaksanaan Pemilu. 


Bobby juga menyarankan agar pihak aparat penegak hukum dan Bawaslu RI untuk melakukan tindakan yang tegas, seperti pemberhentian anggota yang terlibat dalam kasus ini.


"Terkait hal ini, aparat penegak hukum harus waspada, dan Bawaslu RI agar melakukan tindakan tegas berupa pemberhentian anggota yang terlibat," tegas Caleg DPRD Sumut dari Dapil 3 (Deli Serdang) ini.


Kasus ini menjadi preseden buruk yang memicu kekhawatiran bahwa kasus serupa akan terjadi lagi di kemudian hari jika tidak ada upaya yang serius untuk mencegahnya. 


Maka, upaya bersama dari penyelenggara, peserta, dan masyarakat perlu dilakukan untuk mewujudkan Pemilu yang jurdil.


Dalam konteks ini, Bobby Octavianus Zulkarnain menekankan bahwa pada saat menyusun strategi kampanye dan mengajukan program-program, Caleg dan partai politik harus mengutamakan kualitas program agar dapat bersaing secara sehat dengan Caleg dan partai politik lainnya.


"Sudah ada kasusnya, dan ini jadi preseden buruk serta kekhawatiran. Maka tugas kita bersama termasuk masyarakat untuk mewujudkan Pemilu yang jurdil," tandasnya.


Penulis : Rudi

Editor : Son