Iklan Header

Senin, 20 November 2023, 20:14 WIB
Last Updated 2023-11-20T13:14:50Z
DairiKejariKorupsi

Korupsi Bibit Kopi, Mahasiswa Demo Kantor DPRD, Kejari dan Bupati Dairi

Aksi demo di depan kantor DPRD Dairi. (Foto/Fajar).

DAIRI, Sidikalang - nduma.id


Aksi unjuk rasa digelar sejumlah mahasiswa ke Kantor DPRD, Kejari dan Pemkab Dairi, Senin 20 November 2023.


Mahasiswa yang menamakan diri Aliansi Gerakan Mahasiswa Dairi (AGMD) dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) ini membawa keranda mayat yang bertuliskan 'Kabupaten Dairi Hukum dan Keadilan Telah Mati'.


Ada 3 tuntutan yang disampikan dalam aksi tersebut.


Pertama meminta Kepada Kejaksaan Negeri (Kejari) untuk membentuk satuan tugas khusus untuk mengungkap keterlibatan Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu atas dugaan pengadaan bibit kopi APBD tahun 2021, senilai 1,6 miliar.


Koordinator aksi, Prada Maha menyebut, Lamhot Silalahi selaku Plt Kadis Pertanian tahun 2021 sudah membeberkan kalau dirinya di perintahkan  Bupati Dairi intuk menggiring pengadaan bibit kopi serta pemenang tender.


"Kasus pengadaan bibit kopi itu tidak hanya mengorbankan pejabat ASN, sehingga harus diungkap secara terang benderang ," kata Prada. 


Ke dua, mahasiswa neminta kepada KPK di Jakarta untuk membentuk satuan tugas khusus atas dugaan korupsi di Dinas PUTR Dairi tahun 2022-2023, serta kasus korupsi pengadaan bibit kopi di Dinas Pertanian tahun 2021.


"Dugaan korupsi itu bersifat terstruktur,  masif dan terorganisir di Dinas PUTR dan UPT Peralatan Dinas PUTR Dairi serta Dinas Pertanian Dairi," sebut Prada. 


Ke tiga, meminta kepada Bupati dan DPRD Dairi untuk mencarikan solusi atas kesengsaraan rakyat petani jagung di Kecamatan Tanah Pinem atas hama tikus yang menelan kerugian petani hingga puluhan miliar, serta pembangunan infrastruktur jalan yang dijanjikan.


"Solusi yang kami minta mampu berdampak langsung berupa ganti rugi modal bibit, herbisida, pupuk serta subsidi biaya operasional  penanaman dan pemeliharaan," ujarnya.


Aksi berlangsung damai di kawal ketat petugas polisi dari Polres Dairi.


Di DPRD Dairi, para mahasiswa di sambut langsung ketua DPRD Sabam Sibarani.


"Kami dari DPRD Dairi melaksanakan fungsi dan tugas kami sesuai undang-undang yang berlaku, yakni fungsi pengawasan, budgeting dan legislatif," sebut Sabam menjawab tuntutan mahasiswa.


Di Kejari Dairi, mahasiswa disambut oleh Kasi Intel Erwinta Tarigan. 


Terkait korupsi pengadaan bibit kopi dikatakan kasus tersebut sudah tahap penyidikan.


"Kasus ini sudah dalam proses penyidikan dan kita tunggu dulu untuk penyidikan tambahan. Saat ini sudah ada kita tetapkan sebagai tersangka," terangnya.


Sedangkan di Kantor Bupati Dairi, mahasiswa ditemui Assisten bagian pemerintahan dan kesejahteraan rakyat, Jhony Hutasoit.


Namun, para mahasiswa menolak, karena merek ingin bertemu Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu. 


Dalam aksi di depan Kantor Bupati Dairi, para mahasiswa sempat akan membakar keranda mayat yang dibawa.


Namun KBO Samapta Polres Dairi, Iptu JP. Karo Sekali dan personil dengan sigap mengamankan minyak solar yang dibawa mahasiswa.


Para mahasiswa kemudian membubarkan diri.


Penulis : Rudi 

Editor : Son