Petugas polisi melakukan mediasi, Problem Solving. (Foto/Istimewa). |
Siantar – nduma.id
Peka menekan konflik pelajar di Siantar, Wakapolsek Siantar Martoba, IPTU Riduan Sitorus, bersama personil piket dan Bhabinkamtibmasnya perlu di apresiasi.
Pasalnya mereka berhasil meredam konflik antar pelajar SMK Sw. Muhammadiyah dan SMK Sw. Sahata di Siantar pada 8 November 2023.
Dengan pendekatan cermat dan empati dalam mediasi, IPTU Riduan mendamaikan kedua belah pihak dalam waktu cepat.
“Biasa konflik antara pelajar,” kata IPTU Riduan Sitorus.
Kemampuan luar biasa dari Wakapolsek Siantar Martoba, IPTU Riduan Sitorus ini pun disaksikan para pihak.
Suasana yang semula tegang akibat permasalahan antar pelajar dari SMK Sw. Muhammadiyah dan SMK Sw. Sahata berhasil diatasi dengan cepat dan elegan.
Informasi yang di himpun, awalnya mendapat laporan masyarakat mengenai situasi tersebut.
IPTU Riduan dan timnya langsung bertindak dengan mengundang kedua belah pihak untuk berkumpul di Mako Polsek Siantar Martoba.
Alhasil mereka berhasil meredakan ketegangan yang tak kunjung usai dengan sistem mediasi yang tepat.
Salah satu kunci keberhasilan proses mediasi ini adalah pendekatan empati yang ditunjukkan oleh IPTU Riduan.
Ia memahami setiap permasalahan yang dialami oleh para pelajar dan mencoba mencari solusi yang menyenangkan bagi semua pihak.
Konflik ini juga memberikan pembelajaran bagi para pelajar tentang pentingnya mengatasi permasalahan dengan kepala dingin dan tidak terpancing emosi.
Pada akhirnya, kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikan masalah dengan cara damai dan kekeluargaan.
Tindakan cepat iptu Riduan Sitorus ini menunjukkan dekatnya kepolisian dengan masyarakat serta membuktikan bahwa konflik, meskipun terasa menakutkan, sebenarnya bisa diselesaikan dengan komunikasi dan mediasi yang efektif.
Penulis : Ari
Editor : Rudi