Alfri

Alfri

Halim

Wanseptember

Wanseptember
Jumat, 13 Oktober 2023, 13:02 WIB
Last Updated 2023-10-13T06:02:46Z
budayaLombaPakpak BharatPelleng

Kecamatan PGGS Gelar Lomba Masak Pelleng

Peserta sedang membuat makanan pelleng. (Foto/Istimewa).

Pakpak Bharat, Salak - nduma.id


Kecamatan Pergetteng-getteng Sengkut Kabupaten Pakpak Bharat menggelar Lomba Masak Pelleng, Kamis 12 Oktober 2023.


Kegiatan itu berlangsung di Kantor Camat Pergetteng-getteng Sengkut (PGGS) Kabupaten Pakpak Bharat.


Camat Pergetteng-Getteng Sengkut, Perhatian Manik, mengatakan, lomba membuat makanan tradisional suku Pakpak ini dilaksanakan bagi para pengurus TP PKK dari seluruh desa yang ada di Kecamatan Pergetteng-Getteng Sengkut.


Perhatian Manik juga menjelaskan makna penting dari penyelenggaraan kegiatan ini, yakni menjaga dan melestarikan Pelleng sebagai makanan khas suku Pakpak yang telah diakui secara Nasional.


"Untuk memperkenalkan masakan pelleng, sebagai makanan tradisional asli suku Pakpak, yang bahkan telah diakui secara Nasional, serta menjaga dan melestarikan masakan khas asli tanah Pakpak ini," jelas Dia.


Sekretaris Daerah Pakpak Bharat, Jalan Berutu yang turut hadir dalam kegiatan ini mengungkapkan, Pemerintah Pakpak Bharat sangat mendukung setiap upaya pelestarian adat dan budaya Pakpak, termasuk makanan khas Pakpak diantaranya Pelleng, Ginaru dan lainnya.


"Pemerintah tentu sangat mengapresiasi kegiatan-kegiatan seperti ini, sangat bermanfaat dan sarat makna budaya. Kami juga melihat ada beberapa variasi rasa yang disajikan hari ini. Selamat bagi pemenang, selamat bagi seluruh peserta yang berpartisipasi dalam kegiatan ini, bagi ibu-ibu yang belum menang jangan berkecil hati, jangan bosan-bosan memasak pelleng di rumah kita masing-masing, makanan khas suku kita, suku Pakpak ini harus terus kita jaga dan lestarikan," ucap Jalan Berutu.


Dalam penentuan pemenang, TP PKK Desa Kecupak I meraih juara pertama, disusul oleh TP PKK Desa Kecupak II dan Simerpara sebagai juara ketiga.


Pada tahun 2019 yang lalu, Pelleng telah diakui dan dinobatkan sebagai salah satu Warisan Budaya Nasional tak benda oleh Pemerintah Republik Indonesia.


Penulis : Luhut

Editor : Rudi