Alfri

Alfri

Halim

Wanseptember

Wanseptember
Minggu, 15 Oktober 2023, 15:09 WIB
Last Updated 2023-10-15T08:09:49Z
BanjirDairiLongsor

Gercep, OPD Dairi Tangani Peristiwa Banjir dan Tanah Longsor di Tanah Pinem

Kondisi longsor di Tanah Pinem. (Foto/Istimewa).

DAIRI, Sidikalang – nduma.id


Banjir bandang disertai tanah longsor terjadi di Dusun Juma Batu dan Dusun Pamah Seleplep, Desa Suka Dame, Kecamatan Tanah Pinem, Kabupaten Dairi, Jumat 13 Oktober 2023.


Mendengar Peristiwa itu, Bupati Dairi Dr. Eddy Keleng Ate Berutu memerintahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Dairi untuk melakukan evakuasi dan pemantauan di lokasi kejadian.


Disampaikan Eddy Berutu, Minggu 15 Oktober 2023.


Kronologis kejadian berawal dari hujan deras yang turun selama 4 jam mulai pukul 14.00 WIB. 


Pada pukul 18.00 WIB, terjadi banjir yang membawa material bebatuan dan bongkahan kayu serta material lainnya yang menyebabkan longsornya badan jalan. 


Di sepanjang jalan mulai dari perbatasan Kabupaten Karo ke Dusun Juma Batu dan Dusun Pamah Sileplep juga terjadi longsor sebanyak 5 titik.


"Informasi yang kami peroleh menjelaskan bahwa tidak ada korban jiwa atau pun korban mengungsi akibat bencana ini," kata bupati.


Kondisi saat ini dikatakan jalan kabupaten longsor pada satu titik sepanjang 50 Meter dengan kedalaman 8 hingga 6 Meter, serta jalan tertimbun longsoran pada 5 titik dengan total panjang 50 Meter.


Bencana tersebut juga membuat akses jalan ke Desa Kuta Dame terputus total. 


Peristiwa itu juga mengakibatkan masyarakat, khususnya 2 dusun sebanyak 160KK (640 jiwa) tidak dapat melakukan aktivitasnya seperti biasa. 


"Kita telah memerintahkan BPBD untuk melakukan verifikasi lapangan serta pencegahan terhadap adanya bencana susulan,” ucap Eddy.


BPBD Kabupaten Dairi mulai melakukan penanggulangan bencana dengan membuang tanah longsor yang menutupi badan jalan serta akan melakukan pengalihan trase jalan pada titik yang terputus.


“Dalam prosesnya, terdapat beberapa kendala seperti sulitnya masuk ke lokasi bencana karena jalan rusak dan kondisi trase jalan yang terjal, sebagian besar jalan masih merupakan tanah dan kerikil dengan kondisi rusak sedang dan rusak berat," ujarnya 


Hambatan lainnya yaitu sulitnya sampai ke lokasi bencana karena di Kabupaten Karo yang merupakan awal jalan ke lokasi wilayah Kabupaten Dairi juga terjadi longsor dan banjir, serta sulitnya sinyal untuk berkomunikasi.


Situasi terakhir, lanjut Eddy Berutu menjelaskan, masyarakat di lokasi kejadian sudah mulai tenang dengan hadirnya pemerintah, aparat kecamatan, Forkopimca, dan perangkat desa. Sedangkan proses pembersihan jalan masih terus dilakukan.


Penulis : Luhut

Editor : Rudi