Iklan Header

Sabtu, 21 Oktober 2023, 15:21 WIB
Last Updated 2023-10-23T08:24:19Z
DairiDemplot FertigasiPertanian

Bupati Dairi Sebut Petani Untung Dengan Sistem Demplot Fertigasi

Bupati Dairi meninjau pertanian dengan Sistem Demplot Fertigasi. (Foto/Istimewa).

DAIRI, Parbuluan - nduma.id


Pemerintah Kabupaten Dairi sudah menanam kentang dengan menerapkan Demplot Fertigasi di Kawasan Pertanian Terpadu (KPT) Parbuluan.


Bupati Dairi Eddy Berutu mengatakan dengan menerapkan mekanisasi pertanian fertigasi, dapat memberikan keuntungan bagi masyarakat diantaranya memberikan tanaman unsur hara yang lebih efisien, dapat menghemat tenaga kerja pemupukan karena mudah dalam pelaksanaannya, pemberian pupuk dapat sejalan dengan pertumbuhan fisiologis tanaman sehingga perkembangan akar menjadi lebih cepat dan ekstensif, serta tidak merusak biji dan akar tanaman yang ditanam.


“Kita sudah mulai menerapkan mekanisme fertigasi pada demplot seluas satu hektar di KPT Parbuluan yang dikelola Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP). Komoditi yang dikembangkan yaitu cabai merah, kubis, kentang dan bawang merah dengan luasan masing-masing 0,25 ha,” tuturnya, Kamis (19/10/2023).


Disampaikan Eddy Berutu, teknologi yang digunakan untuk mendukung budidaya empat komoditi tersebut dengan menggunakan sistem fertigasi netafim, yaitu teknologi dengan proses pemberian air dan pupuk langsung ke perakaran tanaman dengan terukur dan tepat waktu sesuai yang dibutuhkan tanaman.


“Dengan teknologi ini dapat memudahkan petani sehingga kegiatan bertanam berjalan lebih efisien. Dengan adanya teknologi tersebut juga dapat menarik perhatian anak muda untuk mau terjun ke dunia pertanian,” ucap Eddy Berutu.


Eddy Berutu menyampaikan semua program yang dilakukan Pemkab Dairi merupakan langkah-langkah untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan perekonomian Kabupaten Dairi.


Usai melakukan tanam kentang bersama di Demplot Fertigasi Kawasan Pertanian Terpadu (KPT) Parbuluan, Bupati Dairi Dr. Eddy Keleng Ate Berutu Eddy Berutu memberikan bantuan alsintan kepada petani di sana berupa satu unit tractor roda empat, 40 unit hand spray elektrik, 2 unit cultivator, 2.440 Kg bibit kentang, 2.440 Kg bibit bawang, dan pembangunan unit pengelola pupuk organic (UPPO) senilai Rp.200.000.000, serta 10 ekor ternak sapi.


Penulis : Luhut

Editor : Rudi