Foto bersama di acara Dashat. (Foto/Istimewa). |
DAIRI - nduma.id
Untuk mempercepat penurunan stunting di tingkat desa dan keluarahan tahun 2023, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Dairi sosialisasi pemberdayaan kelompok masyarakat melalui Dashat (Dapur Sehat Atasi Stunting) di Kampung Keluarga Berkualitas (KKB).
Bertempet di Desa Bakal Julu, Kecamatan Siempat Nempu Hulu, Selasa 19 September 2023.
Kepala Dinas P3AP2KB Kabupaten Dairi Ruspal Simarmata melalui Kepala Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluh, dan Penggerak Lasmi Sagala S.Keb mengatakan peserta yang mengikuti kegiatan dashat adalah pasangan usia subur (PUS), keluarga yang memiliki bayi dua tahun (baduta), ibu hamil, ibu menyusui, dan calon pengantin (catin) yang memiliki risiko terkena stunting.
"Kegiatan kami ini merupakan kegiatan edukasi, jadi tadi kami mensosialisasikan tentang kandungan gizi yang kemudian kami praktikkan langsung sehingga mereka mengerti tentang makanan apa yang bergizi, cara pengolahan benar agar gar kandungan gizinya tidak rusak," ucap Lasmi.
Disampaikan Lasmi, peserta yang mengikuti kegiatan dashat adalah pasangan usia subur (PUS), keluarga yang memiliki bayi dua tahun (baduta), ibu hamil, ibu menyusui, dan calon pengantin (catin) yang memiliki risiko terkena stunting.
Lasmi menjelaskan kegiatan dashat melibatkan Kader Dapur Sehat Atasi Stunting yang diharapkan dapat mensosialisasikan kembali ilmu yang diperoleh kepada masyarakat di Desa Bakal Julu.
"Kami berupaya melakukan kegiatan sosialisasi kepada masyarakat untuk mencegah dan mempercepat penurunan angka stunting di Kabupaten Dairi. Sehingga apa yang menjadi program Bupati Dairi Eddy Berutu, Dairi Unggul, Dairi Cerdas, Dairi Sehat dapat kita wujudkan bersama demi tercapainya masa depan yang semakin baik," katanya.
Kepala Desa Bakal Julu Sahala Situmorang menyampaikan apresiasi atas kegiatan yang dilaksanakan DP3AP2KB di Desa Bakal Julu sebagai upaya percepatan penanganan stunting.
"Kegiatan ini sangat menguntungkan bagi masyarakat dan saya melihat antusias luar biasa dari masyarakat yang hadir hari ini," ucap Sahala.
Sebenarnya, kata Sahala, di Desa Bakal Julu terdapat banyak jenis tanaman yang dapat diolah sebagai sumber makanan bergizi.
Namun, dikarenakan ketidaktahuan masyarakat, banyak bahan makanan yang salah pengolahannya sehingga gizinya menjadi rusak.
"Melalui kegiatan ini, maka masyarakat akan lebih memahami cara pengolahan makanan yang baik dan benar, sehingga gizinya pun tepat.Diharapkan, tidak akan ada lagi anak stunting di Desa Bakal Julu akibat kurang gizi," ucapnya.
Penulis : Luhut
Editor : Rudi