Iklan Header

Jumat, 04 Agustus 2023, 20:15 WIB
Last Updated 2023-08-05T01:41:58Z
DairiDPRDreses

Reses di Tualang, Warga Reaktif Sampaikan Aspirasi dan Keluhan Kepada Nasib Sihombing


Nasib Sihombing di wawancara wartawan. (Foto/Rudi).

DAIRI, Sinehu – nduma.id


Reses Masa Sidang II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Dairi Nasib M Sihombing di banjiri keluhan dan aspirasi warga.


Reses itu di gelar di desa Tualang Kecamatan Siempat Nempu Hulu, Jumat 4 Agustus 2023.


Ketua Partai Nasdem Dairi ini menilai warga di sana reaktif dan kritis atas reses itu.

 

Nasib pun mengaku bangga dan menilai positif dengan reaktif warga yang hadir.


"Masyarakat sudah pintar dan kritis menilai wakilnya yang mau berjuang bersama," katanya.


Dia menjelaskan Reses adalah agenda resmi anggota DPRD untuk kembali ke konstituen, menemui masyarakat menampung aspirasi dan menyuarakan kepada pemerintah Kabupaten Dairi.


“Apa yang di butuhkan dan apa yang di perlukan di desa ini terlebih di desa Tualang kita sampaikan kepada pemerintah untuk di realisasikan,” katanya.


Kebutuhan untuk anggaran tahun 2023 yang sudah berjalan di sebut Nasib sudah di tampung dalam mata anggaran.


Kemudian apa yang belum di serap oleh pemerintah di anggaran 2023 akan di perjuangkan di tahun 2024.


Dia berpesan kepada masyarakat agar lebih berpartisipasi dalam pembangunan desa untuk kepentingan bersama.


“Tujuannya cuma 1 bagaimana kita mengedepankan kepentingan umum atau kepentingan bersama,” sebut ketua Komis II DPRD Dairi itu.


Nasib Sihombing menyerap aspirasi masyarakat. (Foto/Rudi).

Kepala Desa Tualang Japetri Sianturi mengaku kedatangan Nasib Sihombing menampung aspirasi masyarakat tidak sia-sia, terutama untuk infrastruktur jalan yang ada di Desa Tualang.


Karena kondisi infrastruktur jalan disana sudah rusak parah.


“Ada 4 jalan masuk ke desa kita ini semuanya sudah rusak. Syukur tahun ini ada 2 jalan masuk yang di realisasikan, pertama jalan masuk dari dan menuju Tigalingga kemudian menuju Batu Sembilan,” ujarnya.


Di bidang pertanian, Nasib di katakan menggiring 1 unit alsintan dan jalan usaha tani.


Realisasi di bidang pertanian juga di nilai sangat perlu karena di Desa Tualang 80 persen warganya berprofesi petani.


Japetri juga mengapresiasi warganya yang hadir dan aktif memberikan aspirasi pada reses itu.


“Terima kasih atas kedatangannya dan kehadiran warga. Apalagi aktif memberikan aspirasi sehingga ada yang di bawa ke DPRD untuk mendukung pemerintah desa dalam pembangunan di Desa kita,” sebut Japetri.


Desa Tualang terdiri dari 4 dusun dengan 1.500 jiwa dan luas 920 M2, serta ada 4 ruas jalan kabupaten.


Masyarakatnya 80 persen berprofesi sebagai petani, seperti petani jagung, padi, kemiri dan durian.


Kedatangan Nasib di harapkan akan berdampak baik.


Japetri Sianturi. (Foto/Rudi).

Di Tahun 2024 mendatang, Nasib berjanji akan menggiring total anggara 2 Milyar untuk Desa Tualang.


Karena itu Nasib meminta restu kepada masyarakat agar usulan RKPD tahun 2024 terkabulkan.


Pada reses itu, berbagai keluhan di sampaikan warga. 


Janto Sinaga, perwakilan perkumpulan petani pemakai air (P3A) Desa Tualang melaporkan kalau kondisi pertanian mereka saat ini kekurangan air. Itu dampak di tutupnya saluran air ke irigasi lahan pertanian mereka. Akibat pembangunan jalan pada tahun lalu.


“Mohon, sekarang air mati dampak pemindahan pembangunan jalan. Jadi irigasi di pindahkan. Saluran air yang di pindahkan itu supaya di kembalikan lagi,” kata Janto.


Sentang Purba, menceritakan di tahun 2021 lalu, ia pernah mengeluh soal banyak anak di Desa Tualang belum memiliki Akte Lahir dan KIA.


“Saya hubungi pak Nasib mengadukan itu. Dan bapak Nasib merealisasikan. Pak nasib membantu kita dan anak-anak sekarang  sudah punya akte lahir,” ujarnya.


Sentang Purba juga berharap dengan kunjungan reses itu akses jalan di desanya akan cepat di bangun dan distribusi terkait pupuk tetap normal.


“Pupuk sudah di realisasikan beberapa bulan ini, dan supaya terus di tingkatkan,” kata Sentang.


Hasteni Sihombing, Ketua Poktan di desa tualang mengeluh terkait penambahan harga pupuk sebesar Rp. 15.000 per zak dari harga eceran.


Dina Br Manalu mengeluh terkait penyakit yang di derita anaknya.


“Anak saya ini sakit kejang-kejang mulai umur 4 bulan sampai sekarang, dana kami untuk berobat tidak ada lagi. Sudah berobat tapi gak kunjung sembuh,” ujar Dinar.


Dermawan br Sitorus mengaku kelompok taninya sering terkendala pupuk subsidi kurang, dan terkadang datang tidak sesuai kebutuhan.


Warga bermarga Purba meminta dipasang tiang listrik di 2 dusun di Desa Tualang.


“Ke dusun Barisan dan Dusun 3,” katanya.


Sedangkan warga lainnya Br Torus mengeluh terkait pencairan PKH yang terlalu jauh sampai ke Sidikalang, kemudian warga bermarga Silaban meminta agar program Prona kembali di giatkan.


Keluhan dan aspirasi masyarakat itu di jawab Nasib dengan Solusi.


Reses di hadiri perwakilan dari Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Dairi. 


Penulis : Rudi

Editor : Son