Ikan mati lemas di Lae Renun. (Foto/Fajar). |
DAIRI, Sidikalang - nduma.id
Pemerintah Kabupaten Dairi rupanya belum turun ke lokasi, terkait ikan mendadak ditemukan lemas dan mati di sungai Lae Renun Kecamatan Tanah Pinem, Kabupaten Dairi pada Sabtu 22 Juli 2023 lalu
Bahrim Tarigan, Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Dairi mengatakan kondisinya kemungkinan sama seperti tahun-tahun sebelumnya.
"Kemungkinan kondisinya sama seperti tahun lalu. Akibat kekeruhan sehingga menyebabkan oksigen kurang," kata Bahrim di ruang kerjanya, Senin (24/7/2023).
Dikatakan jika musim penghujan kondisi air sungai menjadi keruh.
"Memang kalau musim penghujan agak keruh. Nanti kita kerja sama dengan dinas pertanian perikanan meneliti ulang. Karena di perkirakan sama seperti tahun lalu," sebutnya.
Peristiwa serupa katanya pernah terjadi tahun lalu di bulan Desember.
Dari data mereka peristiwa serupa sudah berulang 3 kali.
Terkait peristiwa ikan mati itu Bahrim mengetahui informasi dari pemberitaan media.
Ditanya soal cek "TKP" Bahrim mengaku menunggu ada laporan dari camat.
"Belum ada laporan camat disana," tandasnya.
Dari hasil penelitian peristiwa di tahun lalu katanya tidak ada di temukan zat-zat yang mengganggu.
Meski demikian Bahrim menghimbau agar berhati-hati mengkonsumi ikan yang mati.
Pemerintah Kabupaten Dairi mengungkapkan dugaan sementara kematian ikan itu diakibatkan oleh faktor alam.
Saat di konfirmasi wartawan Bahrim ditemani petugas fungsionalnya, P Barus.
Sementara itu, pemancing di Lae Renun mengungkap peristiwa itu bukan faktor alam.
Bukan juga karena ada pertambangan liar.
Mereka berharap Pemerintah Kabupaten Dairi serius meneliti penyebab ikan - ikan itu mati.
Kalau tidak di antisipasi, peristiwa serupa akan berulang.
Dampaknya akan merusak ekosistem air di Lae Renun
Penulis : Rudi
Editor : Son