Alfri

Alfri

Halim

Wanseptember

Wanseptember
Minggu, 02 Juli 2023, 18:55 WIB
Last Updated 2023-07-03T11:59:33Z
BhayangkaraKepriNasionalPeluncuran Buku

Bhayangkara ke 77, Irjen Tabana Bangun Luncurkan Buku Nilai Budaya Masyarakat Kepri

Irjen Tabana Bangun memberikan buku bertajuk nilai nilai masyarakat Kepri. (Foto/Istimewa).

Batam - nduma.id


Peringatan Hari Bhayangkara ke 77 tahun 2023 di kepulauan Riau diwarnai dengan peluncuran buku berjudul “Nilai Budaya Masyarakat Kepulauan Riau dalam Perspektif Binkamtibmas".


Kapolda Kepulauan Riau, Irjen Tabana Bangun meluncurkan langsung karya menakjubkan itu.


Harapannya memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat dan Polri.


“Nilai Budaya Masyarakat Kepulauan Riau dalam Perspektif Binkamtibmas, bukan sekadar melihat kehidupan masyarakat dari permukaannya saja. Buku ini mencoba mengarahkan pemahaman  kita, untuk menyelami  kehidupan  masyarakat Kepulauan Riau dengan cara yang aktual dan komprehensif," kata Tabana Bangun, Sabtu 1 Juli 2023.


Dikatakan Kepulauan Riau dianugerahi keberagaman agama, suku, dan adat istiadat dan sudah menjadi bagian dari dinamika kehidupan masyarakat.


Kemudian hal ini mewujudkan dorongan penulisan buku.


Penulisan buku dilandasi dengan pertimbangan bahwa wilayah geografis Kepulauan Riau, berdekatan dengan  sejumlah pengaruh budaya dari negara tetangga, yang telah lama berlangsung, namun stabilitas keamanan tetap kondusif. 


Karena itu Polri yang memiliki tanggung jawab di bidang keamanan,  harus selalu mampu mengikuti perkembangan lingkungan strategisnya, termasuk dinamika nilai budaya masyarakatnya sendiri. 


"Buku ini adalah hasil dari kolaborasi luar biasa antara penulis, para ahli, dan berbagai tokoh masyarakat, tokoh adat dan tokoh agama yang berperan penting dalam menghadirkan pemahaman yang mendalam tentang nilai-nilai budaya lokal yang hidup dan berkembang di Kepulauan Riau," sebut Kapolda Kepri itu.


Dalam buku itu pembaca akan menemukan berbagai kajian yang mendalam tentang keamanan dalam kehidupan masyarakat.


Sehingga Kepulauan Riau menjadi sebuah representasi kecil dari terjaganya Kebhinekaan Indonesia yang terwujud dalam bingkai Pancasila. 


Tabana memaparkan dalam perjalanan menemukan dan menggali nilai-nilai budaya yang menjadi panduan dalam kehidupan masyarakat Kepulauan Riau, penulis menyoroti dinamika kehidupan masyarakat dan semangat kearifan lokal yang hidup dalam hati mereka. 


Di tengah kehidupan yang terbuka dan harmonis, masyarakat Kepulauan Riau menjunjung tinggi sikap saling menghormati dan toleransi, serta menjadikan musyawarah mufakat sebagai landasan dalam menyelesaikan berbagai permasalahan.


Buku ini bukanlah semata-mata bacaan semata,  tetapi sebuah upaya  mengungkap konsep hidup yang terpelihara di tengah masyarakat Kepulauan Riau. 


Kapolda berharap buku ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi personel Polri dan masyarakat pada umumnya. 


Buku ini akan menjadi sebuah referensi dalam  menjaga dan melestarikan  nilai-nilai kearifan lokal, yang merupakan landasan yang kuat dalam membangun harmoni suku bangsa dalam bingkai persatuan bangsa Indonesia.  


"Dengan memelihara nilai-nilai budaya yang kaya dan hidup, mudah mudahan kita akan  mencapai cita-cita mulia Visi Indonesia Emas 2045," ujar Tabana Bangun.


Dalam perjalanan penulisan buku ini, penulis katanya telah mencoba merangkai kearifan lokal  tentang prinsip hidup masyarakat Kepulauan Riau. 


Penulis, sebagai Kepala kepolisian Daerah Kepulauan Riau, memiliki keinginan yang kuat untuk memahami dan menyelami kehidupan masyarakat Kepulauan Riau yang menjunjung tinggi nilai toleransi dan dilandasi semangat mewujudkan kedamaian dan kesejahteraan bersama.


"Di sinilah kita menemukan pepatah yang bijak, "Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung". Pepatah ini memberikan pengajaran yang mendalam kepada masyarakat untuk saling menghormati adat istiadat yang berlaku di lingkungan tempat tinggal mereka," pungkas Tabana.


"Dalam buku ini, saya mencoba menggambarkan hasil penelusuran tentang nilai-nilai yang dijaga oleh masyarakat,  demi kedamaian dan kesejahteraan masyarakat Kepulauan Riau, yang terdiri dari beragam suku, agama dan budaya. Meskipun berbeda suku bangsa, mereka tetap dapat hidup harmonis sesuai dengan nilai-nilai adat istiadatnya," tandasnya.


Dalam semangat peringatan Hari Bhayangkara yang ke-77, Tabana mengajak bersama-sama menjaga dan memelihara kearifan lokal, serta menghormati perbedaan di tengah masyarakat yang majemuk. 


"Semoga buku ini menjadi bagian dari sumber inspirasi untuk menumbuhkan semangat kebhinekaan melanjutkan  perjuangan /pembangunan dalam segala aspek kehidupan termasuk  mewujudkan keamanan yang kondusif, yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan di Kepulauan Riau," tuturnya Jenderal Bintang Dua ini. 


Penulis : Rudi

Editor : Son