Iklan Header

Sabtu, 10 Juni 2023, 11:33 WIB
Last Updated 2023-07-01T04:39:26Z
DairiPelatihanPertanian

Kelompok Tani Lae Sunsang Pelatihan Kopi Dengan HRNS

Pelatihan bertani kopi kelompok Tani Lae Sunsang. (Foto/Istimewa).

DAIRI, Sidikalang – nduma.id


Usai mendapat pelatihan yang diadakan Hanns R. Neumann Stiftung (HRNS) dan Penyuluh Pertanian,  Kelompok Tani Lae Sunsang Indah membagikan ilmu bertani yang diperoleh kepada petani lain yang ada di Dairi.


Ketua Kelompok Tani Lae Sunsang Indah Jinto Sihotang menyampaikan beberapa poin penting yang perlu diperhatikan petani saat akan mulai bertani, sesuai dengan materi yang telah diajarkan HRNS.


“Jadi kami mau sharing ilmu yang kami dapat selama pelatihan ini. Kami membawa trainer ke ladang kopi kami yang berumur 5 – 6 tahun. Disana kami diajarkan kalau pemangkasan bawah dilakukan kira-kira 70 Cm dari tanah atau batang pokok. Kemudian ranting-ranting yang tidak berguna juga dipangkas semua. Dan dari atas, dipangkas kira-kira sejajar dengan mata,” kata Jinto, Kamis (9/6/2023)


Disampaikan Jinto, pemangkasan pohon kopi berfungsi untuk mengurangi penyakit, meningkatkan sirkulasi udara masuk, mempermudah pemanenan, mempermudah perawatan, dan meningkatkan hasil produksi.


Pria berusia 55 tahun tersebut menyampaikan tentang pentingnya bagi petani untuk mengukur PH tanah sebelum menanam tanamannya.


“Kami diajarkan bahwa dasar pertanian ini adalah harus punya pH meter. Jadi dasarnya, pH tanahnya harus bagus dulu biar tanah tersebut dapat menerima pupuk dengan maksimal serta hama-hama juga berkurang,” ujar Jinto.


Mereka juga telah mempraktekkan pemberian dolomit sekitar dua kilogram per pokok, pada tanah yang sudah dicacah sebelumnya.


Pemberian dolomit tersebut berfungsi untuk memberikan nutrisi yang berharga bagi tanaman, serta membantu memperbaiki pH tanah agar sesuai dengan kebutuhan tanaman.


“Tadi kita juga membuat tempat pembuangan sampah tunas-tunas kering. Di bawah tajuk itu, ada korekan kira-kira 30x40, atau bisa tambah panjang lagi. Nanti sampah-sampah pemangkasan dimasukkan kedalam dan diberi pupuk urea. Setelah itu, korekan tersebut ditutup kembali. Ini berfungsi sebagai humus, yaitu sumber makanan bagi tanaman dan berperan menjaga struktur tanah,” kata Jinto.


Pada kesempatan yang sama, Jinto menyampaikan sejak hadirnya kerjasama Pemkab dan HRNS, pengetahuan petani semakin bertambah.


“Kami tau, penyuluhan yang diberikan kepada kami merupakan arahan dari Bapak Eddy Berutu. Kami juga mengucapkan terimakasih juga untuk semua tim yang datang,” ujar Jinto,


Selanjutnya, Jinto menyampaikan harapannya agar ilmu yang telah mereka peroleh selama pelatihan dapat berguna bagi banyak petani, khususnya anggota kelompok Lae Sunsang.


Penulis : Raden

Editor : Rudi