Iklan Header

Senin, 12 Desember 2022, 01:04 WIB
Last Updated 2022-12-15T06:02:05Z
AdvertorialCuci DarahDairiGagal GinjalHemodialisaKesehatanRSUD

Hemodialisa, Layanan Unggulan di RSUD Sidikalang

Ruang Hemodialisa di RSUD Sidikalang. (Foto/Istimewa)

DAIRI, Sidikalang – nduma.id

Salah satu layanan unggulan di Rumah Sakit Umum Daerah Sidikalang Kabupaten Dairi Sumatera Utara adalah pelayanan Hemodialisa. 

Hemodialisa merupakan tindakan medis dengan menggunakan mesin cuci darah sebagai pengganti fungsi ginjal yang tidak bekerja secara normal.

Direktur RSUD Sidikalang dr Pesalmen Saragih, menyampaikan layanan Hemodialisa ini diresmikan pada 1 Oktober 2020 lalu oleh Bupati Dairi Dr. Eddy Kelleng Ate Berutu. 

Dengan perjanjian kerjasama dengan PT Tirta Medika Jaya.

“Hemodialisa ini merupakan salah satu layanan unggulan kita saat ini menuju Dairi Sehat dan Kuat,” kata Pesalmen Saragih.

Pelayanan Hemodialisa ini katanya dapat berjalan baik tak lepas dari dukung dan kerjasama tim yang beranggotakan dokter spesialis penyakit dalam yang sudah bersertifikasi HD, dokter umum yang bersertifikasi HD, serta perawat yang terampil, mahir dan bersertifikat.

“Layanan Hemodialisa ini mampu memberikan kenyamanan dan keamanan untuk pasien selama menjalani terapi ini di rumah sakit,” ujarnya.

Saat ini selain dokter spesialis penyakit dalam dan dokter umum yang sudah bersertifikat HD, RSUD Sidikalang juga katanya sudah memiliki 10 orang perawat yang bertugas di ruang Hemodialisa, dimana 6 orang telah bersertifikat HD dan 4 orang lainnya belum memiliki sertifikat.

Rencananya 4 orang tenaga perawat yang belum bersertifikat akan diberangkatkan secara bertahap, dan 1 orang dokter.

Sosialisasi Pelayanan Hemodialisa di RSUD Sidikalang dilakukan melalui BPJS Pelayanan Kesehatan serta Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama yaitu 18 Puskesmas yang ada di Kabupaten Dairi.

Perawat di ruang Hemodialisa RSUD Sidikalang. (Foto/Istimewa)

Layanan Haemodialisa
 
RSUD Sidikalang sebagai pusat Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut dari 18 Puskesmas di Kabupaten Dairi, dan Fasilitas Kesehatan di sekitar Kabupaten Dairi, mempunyai tekad untuk memberikan pelayanan yang berkualitas.
 
Data dari rekam medis RSUD Sidikalang , diagnosa Hipertensi masuk dalam sepuluh diagnosis terbesar.
 
Adapun prognosis Hipertensi ketika tidak tertangani dengan baik akan terkompensasi kepada fungsi ginjal yang menurun sampai kepada situasi the end of stage atau Gagal Ginjal Kronik.
 
Dampaknya memerlukan layanan cuci darah atau Hemodialisis untuk menggantikan posisi ginjal yang tidak dapat melakukan fungsi Filtrasi.
 
“Selama ini, juga didapatkan kasus diagnosis Gagal Ginjal Kronik yang dirujuk ke Rumah Sakit lain cukup tinggi,” kata Pesalmen Saragih.
 
Melihat  itu Pemkab Dairi melalui RSUD Sidikalang membuka layanan hemodialisis,  melalui perjanjian kerjasama dengan PT Tirta Medika Jaya.
 
Kini Masyarakat yang membutuhkan layanan Hemodialisa di Kabupaten Dairi dan sekitar Kabupaten Dairi tidak perlu dirujuk ke Rumah Sakit Kabupaten lain.
 
Layanan Hemodialisis  ini berupa membuang produksi metabolisme  protein seperti urea, kreatinin dan asam urat dari dalam tubuh. Membuang kelebihan air, mempertahankan atau mengembalikan sistem buffer (penyangga) tubuh, mempertahankan atau mengembalikan kadar elektrolit tubuh dan memperbaiki status kesehatan penderita.
 
Pasien gagal ginjal dapat hidup normal jika melakukan cuci darah teratur dan melakukan pengaturan pola makan dan minum sesuai anjuran dokter.

Mesin cuci darah di RSUD Sidikalang. (Foto/Istimewa)

Fasilita Alat dan BPJS

Pelayanan cuci darah di Sidikalang ada sejak masa pemerintah Bupati Eddy Berutu tahun 2019 lalu. 

Hanya saja baru dilaunching di tahun 2020. Kondisi saat ini di akui kalau RSUD Sidikalang kebanjiran pasien Hemodialisa.

Karena keterbatasan alat, RSUD Sidikalang masih membatasi jumlah pasien cuci darah, sekitar 14 sampai 17 orang perhari.

“Kalau sekarang ini masih 14 pasien per hari. Jadi pasien lain kami buat daftar tunggu,” kata Pesalmen Saragih.

Pasien yang datang untuk cuci darah tidak hanya warga Kabupaten Dairi, tapi juga ada dari Kabupaten Pakpak Bharat, Samosir dan Aceh Singkil.

Meski demikian pelayanan di lakukan tetap sama tanpa membedakan. Pelayanan cuci darah di RSUD Sidikalang bisa menggunakan BPJS dan umum.

“Tapi kebanyakan yang datang menggunakan BPJS. Meski demikian, pelayanan terbaik tetap kita berikan,” ujar Pesalmen Saragih.

“Tidak ada dibedakan, mau BPJS dan umum pelayanan baik tetap diutamakan,” tukasnya lagi.

Untuk saat ini fasilitas unit layanan Hemodialisa RSUD Sidikalang memiliki 10 mesin Hemodialisis (HD) Fresenius, dengan total pasien sebanyak 36 orang, terbagi menjadi 2 shift pagi dan sore.

Kelebihan fasilitas ini adalah kualitas mesin Hemodialisis Fresenius RSUD Sidikalang saat ini sama dengan mesin Fresenius yang ada di Rumah Sakit Pusat Rujukan lainnya.

Dari 10 unit mesin, satu diantaranya khusus dialokasikan untuk pasien dengan infeksius, contohnya yang sedang dilayani saat ini, pasien GGK (Gagal Ginjal Kronis) dengan Hepatitis B (HbSAg positif).

Unit layanan Hemodialisis RSUD Sidikalang saat ini melayani pasien sebanyak 36 orang, yang terbagi menjadi 2 shift pagi dan sore. 

Data diperoleh, sejak layanan Hemodialisis beroperasi sudah melayani pasien sebanyak 771 pasien, dengan 6282 tindakan.

Dengan rincian Oktober tahun 2020 sampai dengan Agustus 2020 sebanyak 20 pasien dan 65 tindakan. 

Pada 1 Januari 2021 sampai dengan 31 Desember 2021 sebanyak 336 pasien dengan 2738 tindakan.

Dan pada 1 Januari 2022 sampai dengan November 2022 sudah sebanyak 415 pasien dengan 2.709 tindakan.

Kunjungan study banding di Hemodialisa RSUD Sidikalang. (Foto/Istimewa)


Jadi Tempat Studi Banding

Hemodialisa secara umum dikenal dengan proses cuci darah atau mengeluarkan sisa sampah tubuh bersamaan dengan cairan dialisat.

Proses pengobatan ini diperlukan agar ginjal bisa kembali berfungsi dengan baik, sehingga pasien bisa aktif beraktivitas, meskipun mengalami gagal ginjal.

Sebelum menjalani proses Hemodialisa, dokter akan membuat akses ke aliran darah, sebagai tahap persiapan Hemodialisa.

Proses Hemodialisis sendiri dapat dilakukan di layanan fasilitas kesehatan yang memadai.

Karena itu RSUD Dolok Sanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan dan RSUD dr. Hadrianus Sinaga, Kabupaten Samosir pernah melakukan studi banding ke RSUD Sidikalang terkait layanan Hemodialisa pada Rabu 14 November 2022 lalu.

Kunjungan itu dipimpin langsung oleh Direktur RSUD Dolok Sanggul dr Heppy Suranta Depari dan juga Direktur RSUD drHadrianus Sinaga, dr Iwan Hartono Haloho.

“Kehadiran mereka untuk berbagi ilmu terkait pelayanan Hemodialisa ini,” tutur Pesalmen Saragih.

dr. Iwan Hartono Sihaloho dan dr. Heppi Suranta Depari dikatakan sangat mengapresiasi dan berterima kasih atas sambutan dan pelayanan yang baik dari RSUD Sidikalang saat itu.

Sampai saat ini masyarakat dengan Kondisi Gagal Ginjal Kronis yang ada di Kabupaten Dairi dan Sekitarnya sangat terbantu dan mengapresiasi RSUD Sidikalang karena sekarang tidak perlu lagi untuk rujuk keluar kota untuk mendapatkan layanan cuci darah, sangat efisiensi waktu dan biaya.

Pesalmen mengatakan RSUD Sidikalang terus berbenah dan memberikan yang terbaik kepada seluruh pasien.

Terakhir, RSUD Sidikalang berhasil mencapai akreditasi “Paripurna” setelah melalui proses akreditasi selama 3 hari sejak 16 November 2022 sampai 19 November 2022 lalu.

Penulis : Rudi
Editor : Yon